SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (JIBI/Solopos/Antara/Untung Setiawan)

Kebakaran lahan yang terjadi di Pegunungan Muria wilayah Kabupaten Kudus dipantau BPBD Jepara.

Semarangpos.com, JEPARA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menyiagakan tim pemantau untuk mengawasi kebakaran di Pegunungan Muria sehingga kebakaran lahan tidak meluas ke wilayah Jepara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hasil pemantauan sementara, titik kebakaran awal berada di wilayah Kabupaten Kudus, kemudian sempat merembet ke wilayah Jepara,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jepara Lulus Suprayitno di Jepara, Minggu (24/9/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Lokasi kebakaran, kata dia, berada di petak 75 yang wilayahnya berada di Kabupaten Kudus. Api, sambung dia, kemudian sempat merembet ke petak 76, namun belum sampai masuk wilayah Jepara. “Saat ini, kebakaran memang mengecil, namun tetap diwaspadai karena musim kemarau hampir semua tanaman perdu mengalami kekeringan,” ujarnya.

Tim BPBD Jepara bersama perangkat desa, kata dia, hanya bisa memantau dari lereng Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, karena untuk membantu memadamkan sulit dilakukan, mengingat lokasinya pada puncak gunung dan susah dilalui. Apabila tiupan angin kencang, kata dia, kebakaran bisa meluas hingga ke Sreni yang masuk Desa Bategede, Kecamatan Batealit, Jepara.

Ia mengatakan, dengan cuaca kemarau seperti sekarang, semua hal harus diantisipasi, sehingga relawan bersama aparat pemerintah desa juga disiagakan di sejumlah lokasi yang berpotensi terdampak, di antaranya, Desa Bategede, Sumanding, Tempur, Gronggong, dan Tanjung. Lokasi kebakaran, kata dia, memang masih cukup jauh dari wilayah pemukiman penduduk, yang diperkirakan mencapai tujuh kilometeran.

Selain itu, lanjut dia, jika merembet ke Jepara masih harus melalui lima gunung kecil, baru masuk pemukiman di Kabupaten Jepara. “Jika lokasi kebakaran pertama terjadi pada tanaman perdu, saat ini dimungkinkan merembet ke kawasan hutan lindung,” ujarnya.

Ia memperkirakan, penyebab kebakaran bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti petir dan benturan batu yang memunculkan percikan api. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, kebakaran yang terjadi di petak 75 atau pemangku Perhutani Bategede Nalumsari terjadi pada Jumat (22/9) pukul 10.00 WIB.

Informasinya, lahan yang terbakar memiliki luas hingga 1 ha. Lahan yang terbakar, sebagian merupakan masuk wilayah batas Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus, dan sebagian lagi masuk wilayah Bategede, Kecamatan Batealit, Jepara. BPBD Kudus juga turut menerjunkan tim pemantau di kawasan Pegunungan Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya