SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Kabut Asap JIBI/Harian Jogja/Antara

Foto Ilustrasi Kabut Asap
JIBI/Harian Jogja/Antara

PEKANBARU-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan saat ini Provinsi Riau tengah mengalami suhu udara mencapai 37 derajat celsius yang merupakan terparah sepanjang 30 tahun terakhir.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Suhu udara ekstrem ini terdeteksi pada pukul 16.00 WIB dan sangat mengejutkan,” kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Warih Budi Lestari, di Pekanbaru, Minggu (23/6/2013) malam.

Dia mengatakan, temperatur udara mencapai 37,0 derajat celsius itu merupakan yang terparah, memecahkan rekor suhu udara terpanas yang pernah terjadi di Riau pada 15 April 2013, yakni mencapai 36,6 derajat celsius.

Sebelumnya pada Sabtu (22/6/2013), suhu udara Riau juga sempat mencapai 36,2 yang juga dikategorikan sebagai temperatur ekstrem.

Pada tahun 2003 hingga 2009, terdata suhu udara tertinggi hanya mencapai 35,5 derajat celsius, dan pada musim kemarau di Juni 2013, kembali terjadi peningkatan temperatur menjadi 36,3 derajat celsius.

Normalnya, menurut Warih, temperatur udara di Riau maksimum mencapai 35,0 derajat celsius dimana ketika melampaui poin tersebut dikategorikan ekstrem.

Panas ekstrem yang terjadi di Riau merupakan dampak anomali cuaca yang telah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir.

Suhu udara ekstrem di berbagai wilayah Provinsi Riau terjadi akibat adanya gangguan badai tropis di Laut Cina Selatan, tepatnya sebelah barat Filipina dan berdekatan dengan daratan Vietnam.

Gangguan badai tropis tersebut menyebabkan terbentuknya daerah tekanan rendah yang menyebabkan awan-awan tertarik pada pusaran tersebut.

Namun menurut analisis, demikian Warih, gangguan badai tropis tersebut mulai mengarah ke bagian daratan Vietnam dan diprediksi akan terealisasi pada tanggal 24 Juni 2013 di jam malam.

“Biasanya, kalau sudah menjangkau daratan, badai tropis tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Jika kondisi demikian terealisasi, maka cuaca di Riau dapat normal kembali,” katanya.

Suhu udara ekstrem yang terjadi di Riau selama beberapa pekan terakhir menyebabkan hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di provinsi ini dilanda peristiwa kebakaran lahan atau hutan yang begitu hebat.

Peristiwa itu menyebabkan hampir seluruh wilayah di Riau tercemar kabut asap pekat, bahkan hingga “ter-ekspor” ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Dua negara ini terkena imbas “hasil” dari peristiwa kebakaran hutan atau lahan di Riau mengingat arah dan pergerakan angin yang cenderung menuju dua negara serumpun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya