SOLOPOS.COM - Petugas mengevakuasi korban kebakaran di hutan pinus Ponorogo, Kamis (29/10/2015) siang. (JIBI/Madiunpos.com/Istimewa-Humas KBH Lawu. Ds).

Kebakaran hutan pinus di Ponorogo masih dalam pengawasan BPBD dan Perhutani.

Madiunpos.com, SURABAYA — Personel Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jatim dan Perhutani secara bergantian melakukan pengawasan di lokasi kebakaran hutan pinus di Petak 49 Desa Ngilo-Ilo, Kecamatan Slahung. Kebakaran hutan itu, Kamis (29/10/2015), menyebabkan tewasnya seorang pegawai Perhutani dan tiga warga setempat yang tengah memadamkan api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para personel kedua institusi itu, menurut Kepala BPBD Jatim Sudharmawan, juga terus bekerja melakukan penyekatan di titik api yang sebelumnya terbakar. Mereka masih mewaspadai kemungkinan munculnya titik-titik api baru di hutan pinus milik Perhutani tersebut.

“Sebagai langkah antisipasi, bara api yang sudah mati dilakukan menyekat api, agar penyebarannya terlokalisasi dan api tidak menyebar,” kata Sudharmawan, Jumat (30/10/2015).

Seperti diberitakan Madiunpos.com, mandor hutan Suyitno, dan tiga warga setempat, yakni Budianto, Jaimun, serta Paijun tewas terjebak api di Petak 49 Desa Ngilo-Ilo, Slahung. Kala itu, pada pukul 11.00 WIB Suyitno, 43, bersama masyarakat sekitar naik ke lokasi kebakaran dengan maksud ingin memadamkan api.

Sekitar pukul 12.00 WIB atau pada saat ke-20-an orang itu sedang melaksanakan pemadaman, kebakaran hutan, tiba-tiba bertiup angin kencang sehingga mengakibatkan api membesar dan membuat puluhan warga dan petugas itu panic. Mereka semburat menyelamatkan diri.

Saat dilakukan pengecekan seusai kejadian, empat orang dinyatakan hilang dan dilakukan pencarian hingga akhirnya mereka ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, terbakar api. Insiden itu membuat Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf prihatin.

Ia pun mengingatkan masyarakat—utamanya para sukarelawan—yang turut memadamkan kebakaran hutan harus terlatih demi mencegah jatuhnya kembali korban jiwa seperti saat pemadaman kebakaran hutan pinus di Kabupaten Ponorogo.

“Masyarakat, relawan, dan siapa saja yang terlibat harus terlatih, sebab hal itu sangat penting,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Gus Ipul—sapaan akrabnya—juga mengapresiasi niat baik masyarakat yang turut membantu pemadaman kebakaran di hutan agar tidak  meluas. “Ke depan, jangan ada lagi korban dan siapa pun harus berbekal keterampilan cukup, terlatih dan paham bagaimana cara pemadaman api di hutan. Semoga ini yang terakhir,” ucapnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya