SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran Hutan (Dok/JIBI/Solopos)

Kebakaran hutan kerap terjadi di musim kemarau seperti saat ini. Berikut prediksi BNPB soal kebakaran hutan.

Solopos.com, JAKARTA – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diprediksi akan terus meningkat hingga November 2015.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Cuaca makin kering dan hujan akan semakin kecil sehingga potensi terbakar akan makin besar,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Senin (31/8/2015).

Dia menambahkan, pola hotspot atau titik api di wilayah Sumatra dan Kalimantan diprediksi mencapai puncak pada September hingga Oktober.

Karena itu BNPB kembali mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.

“Pada akhirnya [api] akan sulit dipadamkan dan menimbulkan kabut asap,” katanya.

Sementara itu, dia juga kembali mengingatkan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan sangat berbahaya bagi kesehatan.

“Kabut asap sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai gangguan penyakit, salah satunya gangguan pernafasan,” kata Sutopo.

Dia juga menambahkan, BNPB dan instansi terkait lainnya masih melakukan berbagai upaya untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Meski demikian, menurut dia, upaya pencegahan lebih efektif dibandingkan pemadaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya