SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran hutan (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Kebakaran hutan juga melanda wilayah Papua dengan luas lahan terbakar 354.191 hektare.

Solopos.com, JAKARTA – Jumlah titik api atau hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Papua diklaim telah berkurang dibandingkan sebelumnya.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Jumlah hotspot karhutla di Papua sudah berkurang bila dibandingkan hari-hari kemarin,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (31/10/2015).

Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di Papua terjadi di Kabupaten Merauke dan Mappi. Di kedua kabupaten tersebut, kata dia, belum terbentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dengan demikian, penanganan kebakaran hutan di wilayah itu dilakukan oleh TNI, Polri, pemda dan masyarakat setempat.

Dia menambahkan luas hutan dan lahan yang terbakar di Papua mencapai 354.191 hektare.

“Luas hutan dan lahan terbakar di Papua diperkirakan 354.191 hektare, ini adalah hasil analisis data penginderaan jauh,” kata Sutopo.

Dia menjelaskan penginderaan jauh tersebut dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sejak 1 Juli hingga 20 Oktober 2015.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Satelit Himawari diketahui bahwa sebaran asap di Indonesia semakin menipis.

“Termasuk juga di wilayah Papua,” katanya.

Pada bagian lain, sebanyak 492 titik api di Papua Selatan berhasil dipadamkan prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas darurat kabut asap.

Kasie Teritorial Korem 174 Merauke Kol Arm Moch Erwansyah dalam laporannya kepada Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian di posko penaggulangan kebakaran lahan dan hutan di wilayah Korem 174 Merauke mengatakan 492 titik api yang berhasil dipadamkan tersebar di Kabupaten Merauke 389 titik, Mappi 88 titik, Boven Digul 12 dan Kabupaten Asmat tiga titik api.

Walaupun sudah ratusan titik api yang sudah dipadamkan namun titik api tetap ada hingga kini karena musim kemarau masih berlangsung.

Dia mengatakan prajurit yang terlibat dalam satgas darurat api mencapai 1.825 orang termasuk prajurit dari Timika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya