SOLOPOS.COM - Ilustrasi oven tembakau terbakar. (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Kebakaran Boyolali terjadi di kawasan Teras.

Solopos.com, TERAS – Enambelas ton tembakau kering siap jual dalam oven milik Mulyono, 70, warga RT 015/RW 002, Dukuh Kadireso, Desa Kadireso, Kecamatan Teras, Boyolali, ludes terbakar setelah ditinggal ngobrol bersama tetangga selama 15 menit, Jumat (17/7/2015) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karyawan Mulyono, Parlan, 30, mengatakan kebakaran diduga berasal dari percikan pada bagian bawah oven. Kepada Solopos.com, dia mengatakan sekitar pukul 15.00 WIB sempat menambah bahan bakar brambut [kulit padi] serta kayu di bawah oven.

Ekspedisi Mudik 2024

Sekitar pukul 16.00 WIB, dia sempat membuka pintu oven untuk memeriksa kondisi. Menurutnya, saat itu sama sekali tidak terdapat tanda-tanda keanehan dalam oven. Dia langsung menutup kembali pintu oven, lalu mengobrol bersama tetangga di halaman depan.

Limabelas menit berselang, dia dan sejumlah warga sekitar dikagetkan dengan bunyi gemuruh disertai kepulan asap hitam pekat yang membubung tinggi dari dalam oven. Dalam hitungan menit, kobaran api melalap bangunan oven berserta isinya.

Mengetahui hal tersebut, Parlan langsung pergi menghubungi petugas pemadam kebakaran di Boyolali.

Sekitar satu jam, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Boyolali datang memadamkan api.  Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 18.00 WIB.

“Di dalamnya kan bahan yang mudah terbakar semua. Hanya ada tumpukan tembakau, bahan bakar, dan rangka-rangka penahan dari bambu. Sebelum pemadam kebakaran datang, warga sudah berusaha memadamkan, tapi api terlalu besar,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com di lokasi kejadian, Jumat (17/7).

Namun sepeninggal mobil pemadam kebakaran, sekitar pukul 18.15 WIB dia dan sejumlah warga melihat sejumlah titik bara api masih tersisa di onggokan dalam bangunan. Dengan sigap warga bergotong royong memadamkan kembali dengan bantuan ember dan selang.

Salah seorang putra Mulyono yang saat itu berada di lokasi, Joko Wiyanto, 35, mengatakan kerugian material yang dialami ayahnya sekitar Rp135 juta.

Di dalam oven tersebut, tak kurang dari 16 ton tembakau kering siap jual hangus tak tersisa. Selain itu, bagian atap bangunan oven juga mengalami kerusakan total. “Padahal 16 ton itu sudah mau dikirim ke salah satu pabrik di daerah Palur. Untungnya tidak ada korban jiwa,” kata dia saat dijumpai Solopos.com Jumat malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya