SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran Bantul masih saja terjadi di musim kemarau ini.

Harianjogja.com, BANTUL-Masih panjangnya musim kemarau, kebakaran kian menjadi momok di Bantul, terutama bagi titik-titik lahan tegalan dan marjinal. beberapa hari silam, setidaknya terjadi kebakaran di 2-3 titik lahan yang ada di Imogiri dan Piyungan, Rabu (21/10/2015) malam lalu, dua titik lahan kembali dilalap api. Bahkan, salah satu titik yang terbakar, luasannya mencapai lebih dari 5 hektar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Komandan Satgas Pemadam Kebakaran Bantul Yohanes Widiyatmoko menuturkan, kedua titik yang terbakar nyaris secara bersamaan itu ada di kawasan RT 06 Giriloyo, Imogiri dan RT 01 Ngreco, Seloharjo. Dikatakannya, titik api mulai terlihat di kedua lokasi itu sekitar pukul 18.00.

Yohannes menjelaskan, dari kedua titik itu, lahan yang ada di puncak bukit, tepatnya di Ngreco memang sempat menghebohkan warga. Pasalnya, dari pemukiman yang ada di lereng bukit, jilatan api berwarna kuning terlihat jelas sekali dan menyebar dengan cepat.

“Bahkan dari Kota Bantul saja api sudah terlihat. Ketika kami tiba di lokasi, api sudah menyebar. Kalau dikalkulasi, luasan totalnya bisa mencapai 5 hektaran,” kata Yohannes saat ditemui Harianjogja.com, Senin (22/10/2015) pagi.

Sementara Sakijo, pemilik lahan seluas 5 hektar yang lokasinya berdekatan dengan ikon wisata hutan pinus di Desa Mangunan itu mengaku tak menyangka jika lahannya bakal ludes terbakar. Ia menduga kebakaran itu disebabkan oleh ulah sekelompok pemuda yang sebelumnya terlihat nongkrong di kawasan tersebut. Kemungkinan besar, rombongan pemuda muda tersebut membuang puntung rokok sembarangan.

“Puntung rokok yang masih menyala itu memicu terjadinya kebakaran,” ujarnya.

Hembusan angin yang kencang mengakibatkan api menjalar dengan cepat. Akibatnya lahan yang ia tanami dengan pohon jati, mahoni, dan akasia itu kini ludes terbakar “Kalau kerugiannya bisa mencapai belasan juta,” kata Sakijo.

Sebenarnya, malam itu kebakaran tak hanya terjadi di dua titik lahan itu saja. Dari penuturan Yohannes, kebakaran juga terjadi di dua titik lainnya, yakni masing-masing di RT 01 Dusun Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, dan Dusun Batikan, Trirenggo, Bantul.

Kebakaran mobil dan sisa pembakaran batu bata

Dijelaskan Yohannes, kebakaran yang terjadi di Bangunjiwo, bermula dari keteledoran pemilik rumah tungku pembakaran batu bata. Diduganya, api yang ada di tungku itu masih belum sepenuhnya padam saat pekerja meninggalkannya. Sedangkan kebakaran yang terjadi di Batikan, dijelaskannya merupakan kebakaran yang menimpa mobil Pick Up AD 1752 SB .

Terkait hal itu, Suryanto, warga Sembungan membenarkan, sumber api itu memang berasal dari rumah tungku pembakaran batu bata tersebut. Namun, lantaran para pekerja yang kebanyakan bukan warga Sembungan meninggalkan lokasi pembakaran, kemungkinan api masih belum sepenuhnya padam.

Suryanto menambahkan, awalnya ia tak mengetahui adanya kebakaran. Beruntung, ia mendengar suara anjing yang ada di dalam kandang perawatan anjing milik warga setempat. “Saya curiga, kok anjing-anjing itu ribut. Tak seperti biasanya. Setelah saya keluar rumah, ternyata api sudah membesar dan nyaris merembet ke arah kandang yang jaraknya dengan titik api tak lebih dari dua meter,” terang Suryanto.

Itulah sebabnya, ia berharap kepada para pekerja pembakaran batu bata itu untuk lebih waspada. Ia khawatir, jika kecerobohan itu kembali terjadi, api bisa dengan mudah merembet ke kandang dan tanaman.

“Saat ini usaha pembakaran batu bata memang tidak mengganggu. Tapi kalau sampai ceroboh, bukan tidak mungkin akan merugikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya