SOLOPOS.COM - Bangunan dua lantai di wilayah Kerten, Solo, yang terbakar pada Rabu (11/5/2022) sore. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLOKebakaran menghanguskan bangunan berlantai dua di wilayah RT 003/RW 010 Kelurahan Kerten, Laweyan, Solo, Rabu (11/5/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun seorang ibu hamil terpaksa dilarikan ke rumah sakit (RS) karena shock.

Bangunan rumah dua lantai milik warga itu dilalap si jago merah yang belum diketahui sumbernya. Selain itu satu tempat penampungan rongsok juga ludes terbakar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, musibah itu membuat seorang warga pemilik tempat rongsok yang terbakar, Mega, harus dilarikan ke RS Panti Waluyo. Perempuan yang sedang hamil tersebut diduga shock saat mengetahui tempatnya mengumpulkan rongsokan terbakar.

Ia diungsikan warga menjauh dari lokasi kebakarang menghanguskan bangunan di Kerten, Solo, tersebut. Tak lama kemudian Mega dibawa mobil ambulans ke RS Panti Waluyo. Kondisi Mega saat itu pingsan. Neneknya, Sularni, histeris melihat kondisi Mega.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia harus ditenangkan sejumlah warga agar tak menangis. Ketua RT 003/RW 010 Kerten, Setyo Wibowo, saat diwawancarai wartawan di lokasi kejadian menuturkan Mega dan neneknya, Sularni, sebenarnya tinggal di RT 001/RW 012 Kerten.

Baca Juga: Ruko Dekat Pasar Gede Solo yang Kebakaran Ternyata Toko Batik

Rumah mereka tepatnya di seberang jalan dari lokasi kejadian. Tapi Mega juga mengurusi rongsokan yang dikumpulkan di seberang rumahnya. “Secara fisik sebenarnya Bu Mega tidak mengalami luka karena kebakaran. Hanya mungkin shock tahu rumah rongsoknya terbakar,” ujarnya.

Penyebab Kebakaran

Setyo menatakan Mega sedang hamil dengan usia kandungan sekitar empat hingga lima bulan. Karena pingsan dan diduga shock setelah lokasi usahanya di Kerten, Solo, mengalami kebakaran, Mega segera dilarikan ke RS Panti Waluyo untuk menjalani perawatan.

Mengenai penyebab kebakaran, Setyo mengaku tidak tahu persis. Sebab ketika dirinya tiba di lokasi kejadian, api sudah berkobar. Warganya pun sudah berusaha memadamkan api secara manual. Tapi usaha itu sia-sia saking besarnya api.

Baca Juga: Round Up Kebakaran Pasar Mebel Gilingan Solo, Karena Korsleting?

“Tepatnya saya kurang tahu [penyebab kebakaran]. Saya datang sudah ada asap, lalu warga ramai-ramai memadamkan. Tapi api terlalu besar. Sebelum itu kami sudah kontak Damkar Solo. Sumber api dari sebelah timur, yang rumah rongsok,” urainya.

Setyo menilai panasnya cuaca dan kencangnya angin yang bertiup membuat api berkobar dengan cepat membakar bangunan rumah. Beruntung pemilik rumah toko yang berada di sebelah barat rumah rongsok itu sigap menyelamatkan diri.

“Berhubung cuaca panas dan angin kencang, ndak sampai 10 menit api berkobar besar. Yang tinggal di ruko sudah diamankan. Tidak ada korban. Secara umum musibah kebakaran ini berdampak terhadap dua keluarga,” sambungnya..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya