SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Teka-teki jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di Tanjung Karawang perlahan terjawab. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan indikator kecepatan pesawat di udara atau air speed indicator pada pesawat Lion Air JT 610 tidak berfungsi secara baik.

Kendala itu menyebabkan pilot pesawat berseri PK-LQP tersebut tak memunyai informasi yang tak tepat soal kecepatan pesawat saat berada di udara dalam kejadian nahas pada hari Senin (29/10/2018) pekan lalu. Data-data penerbangan menunjukkan kecepatan pesawat jauh lebih tinggi daripada biasanya padahal di ketinggian yang masih rendah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menuturkan berdasarkan pemeriksaan terhadap black box yang berisi flight data recorder (FDR) diketahui ada perbedaan air speed indicator antara pilot dan kopilot. Padahal, kata Soerjanto, seharusnya indikator tersebut menunjukan angka yang sama.

“Jadi airspeed-nya terjadi perbedaan antara kiri dan kanan. Kan di pesawat itu ada captain side dan copilot side,” kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono di KRI-Banda Aceh 593, Selasa (6/11/2018), dilansir Suara.com.

Terkait hal itu, Soerjanto mengatakan hasil pemeriksaan FDR menunjukkan air speed sudah mengalami perbedaan dalam empat penerbangan terakhir, termasuk penerbangan JT 610 rute Jakarta – Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

“Nah itu, yang dari empat penerbangan terakhir termasuk yang celaka itu, kami mengamati ini kok terjadi unrielable speed di indikatornya,” tuturnya.

Kendati begitu, kata Soerjanto, KNKT masih menyelidiki komponen yang diduga sempat bermasalah selama empat kali penerbangan itu. Soerjanto juga mengatakan masih belum bisa menyimpulkan secara detail terkait hal itu.

Lebih lanjut, kata Soerjanto, KNKT juga akan meminta keterangan dari teknisi dan pilot pesawat yang menerbangkan pesawat Lion Air PK-LQP. Hal ini dilakukan guna mencari titik terang penyebab kecelakaan.

“Step by step yang harus kami laksanakan dalam investigasi termasuk kalau ada keanehan sedikit saja kita menggalinya cukup usahanya cukup luar biasa,” kata dia.

“Kita lagi bicara ke pabriknya, dengan teknisinya, dengan pilot yang menerbangkan sebelumnya, untuk menggali data untuk mencari tahu kenapa penyebab kecelakaan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya