SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Keputusan PT LPIS yang menetapkan PSIM berada di Grup I dipastikan bakal semakin memberatkan keuangan Laskar Mataram. Sedikitnya manajemen harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk melakoni laga di Sumatera.

Pengeluaran itu lebih besar ketimbang jika PSIM bermain di Grup III, maupun besaran anggaran yang dikeluarkan musim lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau harus melakoni tujuh kali laga di Sumatera jelas berat bagi PSIM. Jelas terjadi pembengkakan yang cukup besar bagi keuangan PSIM,” kata Internal Auditor PSIM, Joko Tirtono kepada Harian Jogja, Kamis (24/11).

Joko yang juga mantan Finance Officer PSIM itu pun telah melakukan perhitungan kasar jika nantinya PSIM melakoni tujuh laga ke Sumatera. Sedikitnya PSIM harus menanggung pembengkakan anggaran minimal Rp600 juta.

Jumlah itu didapatkan mengingat besaran akomodasi yang cukup besar selama melakoni laga di Sumatra. Padahal jika PSIM berada di Grup III dan bermain di Jawa Timur, besaran anggaran yang dikeluarkan untuk akomodasi hanya mencapai Rp400 juta.

“Pembengkakan mencapai Rp600 jutaan. Karena tujuh klub berarti sekitar tiga couple. Ya setidaknya butuh dana minimal Rp1 miliar ke sana,” ungkap Direktur KRKB Gembiraloka itu.

Besaran tanggungan ini diakui Joko semakin berat menyusul PSIM sudah tidak mendapatkan suntikan APBD Kota Jogja. Satu-satunya jalan yang bisa dilakukan manajemen untuk menutup besaran adalah memaksimalkan pendapatan dari tiket. Tak hanya itu untuk lebih menghemat anggaran saat menjalani laga tandang jumlah pemain yang dibawa kemungkinan harus dibatasi.

“Kalau ingin irit ya memang harus bawa pemain dengan jumlah yang terbatas. Namun konsekuensinya agak berat jika mengejar poin penuh nantinya,” pungkas  Joko.

Rapatkan
Wakil Walikota Jogja sekaligus ketua Umum PSIM Haryadi Suyuti mengaku akan membahas dengan manajemen terlebih dahulu sebelum menentukan keikutsertaan PSIM dalam kompetisi.

Ditemui sebelum melakukan rapat paripurna di DPRD Kota Jogja Kamis (24/11) Haryadi Suyuti mengaku tergabungnya PSIM dalam Grup I dalam kompetisi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) merupakan hasil dari sebuah undian yang tidak dapat diprediksi.

Mengenai kesiapan anggaran Haryadi mengaku akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan manajemen dan pihak terkait.

Mengingat setelah tergabung dalam Grup I tersebut, nantinya PSIM akan berlaga dengan delapan peserta laga lainnya yang sebagian di antaranya berada di Sumatra. “Kami masuk dalam Grup I, itu kan undian jadi memang kami tidak bisa berbuat banyak. Ya nanti kita akan rapatkan dulu,” jelasnya.

Pembina PSIM Herry Zudianto menambahkan pembiayaan laga PSIM saat ini sudah tidak lagi menggunakan APBD. Menurutnya hal tersebut patut menjadi sebuah pertimbangan dalam penentuan koordinasi pembahasan nasib PSIM ke depan.(Harian Jogja/Jumali & Rina Wijayanti)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya