Solopos.com, SOLO — Wali Kota Bogor, Bima Arya, membalas kunjungan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ke Solo, Rabu (8/12/2021). Ia hadir memenuhi undangan Musyawarah Antar-Air Minum Nasional (Mapamnas) ke-15 Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) di The Sunan Hotel Solo.
Dalam kesempatan itu, Bima menampik kunjungannya bermuatan politis. Ia hanya mengagendakan makan kuliner satai buntel dengan Gibran. Ia juga sempat memuji kinerja putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Mas Gibran itu semangatnya luar biasa ya, walaupun baru tapi gas pol dan cepat sekali inovasinya. Kami mengobrol banyak hal, soal pengelolaan kebun raya yang akan kerja sama dengan taman safari. Terus ia berpikir bagaimana mencegah angka kebocoran PDAM yang sekarang tinggi, jadi penguasaan lapangan tinggi lah Mas Gibran, walaupun baru,” katanya kepada wartawan.
Baca Juga: Sayur, Buah, hingga Bumbu Dikirim Pedagang Pasar Legi Solo ke Lumajang
Bima Arya mengaku bakal sering bertemu dengan Gibran karena memiliki banyak kesamaan ide dan inovasi. Ia juga memiliki banyak saran untuk dibicarakan bersama.
Ditanya soal kemungkinan agenda politik lebih lanjut, ia menampik hal tersebut. Bima lebih ingin membahas potensi kerja sama antardaerah. “Solo itu penataan heritage-nya, ya penataan kawasan usahanya, budayanya tradisi Solo yang luar biasa, kami harus belajar juga. Enggak ada lah [agenda politik],” imbuhnya.
Baca Juga: Kalung Bandul Rajamala yang Dipakai Gibran Ternyata Harganya Rp10.000
Bima Arya lantas menyebut dirinya dan Gibran sesama generasi baru di dunia politik sehingga harus saling berbagi banyak hal dan proyeksi ke depan, salah satunya tata kelola kota. “Kami juga akan banyak membahas pengelolaan badan usaha milik daerah [BUMD]. Solo kan punya kebun binatang, kami enggak punya. Pengalaman itu yang dibagi,” kata Bima.
Terpisah, Gibran mengakui kedatangan Bima Arya salah satunya untuk mencicipi kuliner khas Solo. “Iya berburu kuliner satai buntel,” jawab Gibran singkat.