SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati berbelanja pakaian dalam di los milik Agung BH saat gerakan berbelanja di Pasar Kota Sragen, Jumat (13/12/2019). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama jajaran pejabat Pemkab Sragen kembali melakukan aksi belanja di pasar tradisional, Jumat (13/12/2019).

Kali ini, Yuni, sapaan akrab Bupati, memilih mengunjungi Pasar Kota Sragen. Setelah memarkir sepeda mereka langsung menyebar ke berbagai sudut pasar untuk berbelanja.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ayo timnya dibagi!” ujar Yuni yang lantar bergerak ke timur bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto dan Asisten III Simon Nugroho. Sementara Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno ke barat.

Yuni langsung melihat-lihat aneka perkakas rumah tangga yang terbuat dari mika. Ia tertarik pada tumbler plastik dan teko jadul bermotif blirik. Ia lupa membawa kantung belanjaan.

Berkeliaran Di Taman Hingga Bawah Meja, 20 Ular Sanca Ditangkap Di Balai Kota Solo

Ia pun membeli kantung belanja berukuran besar. “Berapa habisnya?” tanya Yuni kepada pedagang.

Semua pembelian barang itu hanya Rp65.000 tetapi Yuni memberi uang Rp100.000 dan tak meminta kembalian.

Yuni didampingi Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Kota Sragen (KPPKS) Mario kemudian mengunjungi kios milik Agung BH di dalam pasar. Yuni bertanya BH dan celana dalam berukuran jumbo.

“BH ukuran XXL ada?” tanya Yuni kepada Padmi, 38, penjaga kios itu.

Padmi langsung mencarikan pesanan Yuni. Setelah semua tersedia, semua barang itu dibeli Yuni dan dimasukkan ke dalam tas yang dibawa ajudannya. Semua barang yang dibeli Yuni senilai Rp272.000.

Kronologi Ibu Bunuh Diri Pakai Racun Serangga Bareng 2 Anaknya di Wonogiri

Lagi-lagi, Yuni memberi uang Rp300.000 dan tak meminta kembalian. Seusai berbelanja di suatu kios atau los selalu diakhiri dengan foto bersama pedagang.

Sejumlah pedagang lainnya ikut foto bersama bupati. Yuni juga membeli pakaian tidur, mukena, dan kain kebaya setelan. Ny. Mario senang kain kebayanya terjual sampai senilai Rp350.000.

“Alhamdulillah… kemarin sama sekali tidak mendapat uang selama seharian,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com.

Di Pasar Kota Sragen ada 1.000-an pedagang yang menjajakan aneka macam dagangan, mulai dari pakaian, perkakas, hingga jamu, dan perhiasan emas.

Gibran Maju Pilkada Solo, Gus Sahal Sebut Sangat Tak Pantas!

Selama kurang lebih 1,5 jam berada di Pasar Kota Sragen, Yuni menghabiskan kurang lebih Rp3 juta untuk membeli berbagai macam barang.

Ruang mobil bagian belakang Toyota Innova Venturer yang digunakannya penuh barang belanjaan. “Total habis Rp3 juta,” ujar Yuni.

Dedy juga membeli sejumlah barang tetapi tidak begitu banyak. Dedy mengatakan hanya habis sekitar Rp1 juta. Dedy sempat membeli pacul besi lengkap dengan gegarannya serta sejumlah barang lainnya yang dibawakan ajudannya. Iket kepala dan pakaian hancinco yang dibeli bahkan langsung dipakainya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Ayo Belanja Bersama ke Pasar Tradisional yang dicanangkan Pemkab Sragen. Sebelumnya, pada November lalu, Yuni dan para pejabat Pemkab Sragen belanja ke Pasar Bunder Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya