SOLOPOS.COM - Museum Purba Sangiran di Sregan, Jawa Tengah. (Instagram)

Solopos.com, SRAGEN — Tingginya antusias warga yang menjajal moda transportasi BRT Trans Jateng belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.

Meski penumpang BRT Trans Jateng koridor Terminal Tirtonadi Solo-Terminal Pariwisata Sangiran dan Terminal Sumberlawang membludak, BPSMP Sangiran belum membuka Museum Purbakala Sangiran di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah untuk umum demi mencegah persebaran Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Masih tutupnya museum itu membuat sejumlah penumbang BRT Trans Jateng kecewa. Pasalnya, mereka sudah telanjur tiba di Sangiran namun belum bisa berjalan-jalan ke objek wisata berlevel internasional tersebut.

"Kecewa sudah pasti, soalnya sudah jauh-jauh datang dari Solo. Saya kira Museum Sangiran sudah buka begitu bus Trans Jateng beroperasi sejak 1 September lalu. Kenyataannya tidak demikian," ujar salah seorang penumpang Trans Jateng asal Solo, Tyas Ayu, 35, kepada Solopos.com, Senin (7/9/2020).

Hari Ini Dalam Sejarah: 7 September 1228, Perang Salib Keenam Meletus

Karena tidak bisa berjalan-jalan ke museum, Tyas terpaksa kembali lagi ke Solo dengan menumpang BRT Trans Jateng. Meski kecewa, dia memahami alasan masih tutupnya Museum Sangiran untuk umum.

Dia hanya menyesalkan mengapa sosialisasi terkait penutupan Museum Sangiran karena pandemi Covid-19 itu belum sampai ke telinganya.

"Waktu pengumuman mau ditutup, saya dengar. Tapi sampai kapan ditutup, saya belum tahu. Saya kira saat sejumlah objek wisata lain sudah buka, Museum Sangiran sudah buka. Ternyata belum," paparnya.

Tanggapan Pihak Museum

Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran, Iwan Setiawan, mengakui antusias masyarakat yang ingin datang ke Museum Sangiran makin tinggi seiring sudah beroperasinya BRT Trans Jateng.

Menurutnya, banyak warga yang bertanya perihal itu melalui media sosial (medsos) guna memastikan apakah Museum Sangiran sudah buka atau belum.

"Di medsos juga banyak yang tanya. Tapi, kondisi sekarang juga masih mengkhawatirkan," ucap Iwan.

TM Pemeriksaan Kesehatan Calon Bupati-Wakil Bupati di RSST Klaten Tak Boleh Diliput, Kenapa?

Perlu diketahui, Kabupaten Sragen saat ini sudah memasuki zona merah persebaran Covid-19. Hingga Minggu (6/9/2020) petang, jumlah warga Sragen yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 338 orang.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Sragen meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir. Ledakan kasus itu juga membuat Pemkab Sragen mengambil langkah tegas dengan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) yang diujicobakan di 63 sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project.

Selama ditutup, BPSMP Sangiran rutin menyemprotkan cairan disinfektan ke semua bagian dari Museum Sangiran. "Kami juga lakukan konservasi fosil secara rutin. Rencana mau ada peningkatan kualitas ruang display. Di Ruang 3 rencana ada penambahan [display], di Ruang 2 ada penggantian [display]," ucap Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya