SOLOPOS.COM - Perjalanan Andy Leano (IST)

Perjalanan Andy Leano (IST)

Andy Leano, warga Jogja yang melakukan touring ke Italia menggunakan vespa sudah sampai di India.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tour yang dilakukan Andy menggunakan vespa dari Jogja menuju Italia mengurai banyak kisah. Mulai dari kendala kerusakan kendaraan, penghadangan tentara perbatasan dan lainnya.

Namun Andi mengaku kendala dalam perjalanan tersebut dianggap sebagai sebuah tantangan.  Bagi seorang petualang yang suka tantangan, kejadian serba tidak pasti ini harus dihadapi sebagai sesuatu yang wajar. “Bahkan saya melihat tantangan tesebut sebagai sebuah bunga yang sewaktu memancarkan daya tariknya saat mekar, meskipun ada pula waktunya untuk layu, dan itu harus dihadapi,” kata Andy kepada Harian Jogja, Senin (30/7).

Andy Leano menggunakan sepeda motor Vespa Piaggio berangkat menuju ke Milan, Italia, dari Komplek Balaikota, Jogja, pada Jumat (1/6). Perjalanan Jogja – Milan, Italia yang berjarak sekitar 27.000 kilometer tersebut rencananya akan ditempuh dalam waktu enam bulan hingga satu tahun. Tujuan perjalanan tersebut untuk memperkenalkan budaya khas Indonesia, Terutama Jogja kepada warga di negara-negara yang dilewatinya.

Sejumlah rintangan yang dihadapi Andy seperti kendaraan mogok. Namanya mesin, tidak mengenal waktu kapan dia harus meminta perhatian dan istirahat. Pengalaman itu terjadi di Cangrai saat perjalanan menuju Chiang Mai, dari Laos ke Bangkok. Pernah suatu malam Andy memutuskan untuk tidur di rumah seorang warga yang terletak di tengah hutan. Keputusan itu diambil setelah usaha memasuki jalur Myanmar gagal.

Pada jalur lainnya saat memasuki Myanmar, rupanya Andy juga harus berhadapan dengan tentara perbatasan yang tidak mudah begitu saja percaya. Apalagi kondisi Myanmar tengah mengalami konflik, banyak hal yang harus diyakinkan kepada mereka tentang misi saya melakukan tour ini.

“Sementara soal kendala teknis kendaraan, bisa diatasi sendiri. Namun ada juga kendala yang memaksa saya meminta bantuan pada bengkel terdekat,” katanya.

Misalnya saat tiang tangki bahan bakar cadangan patah, saya memang harus meminta pertolongan ke bengkel yang ditemui di jalan. Jika tidak tangki minyak cadangan bisa terlepas. Sementara dalam perjalanan panjang tersebut Andy membutuhkan tangki cadangan itu. Peristiwa terlepasnya tangki cadangan tersebut terjadi saat Andy sampai di Chiang Mai.

“Saat saya tiba di Laos, engkol slah mengalami dol. Otomatis saya mengalami kesulitan untuk menyalakan mesin kendaraan. Kembali saya harus melakukan pengelasan seperti di Bangkok,” terangnya.

Selain itu, Andy juga harus berlomba dengan waktu karena izin visa perjalanan sangat terbatas. “Selain menggunakan perhitungan jarak dan pilihan rute perjalanan, saya juga harus sebisa mungkin peka mempertimbangkan segala kemungkinan risiko yang ada,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya