SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Anggaran untuk Persiba Bantul di ajang Indonesia Super League (ISL), diperkirakan mencapai Rp14 miliar untuk satu musim kompetisi. 
   
Manajer Persiba, Idham Samawi, kepada wartawan, Senin (23/5) mengatakan anggaran Rp14 miliar sudah diperhitungkan untuk kebutuhan seperti membayar gaji pemain, pelatih, kebutuhan pertandingan, biaya penerbangan ke kandang lawan serta penyegaran pemain.    
   
Di Divisi Utama saja, kata mantan Bupati Bantul itu, Persiba menghabiskan biaya Rp8 miliar hingga Rp11 miliar selama satu musim kompetisi. Sebanyak Rp8 miliar didapat dari APBD, sedangkan sisanya dari sponsor. Padahal, kata dia, tahun ini sponsor yang masuk sangat kecil. “Kami sudah memperhitungkan sekitar Rp14 miliar, semuanya tergantung APBD dan sponsor,” terang Idham.
   
Kebutuhan paling besar untuk gaji dan pemain asing. Satu pemain asing menghabiskan biaya hingga Rp1 miliar. Artinya untuk satu musim kompetisi saja, sebanyak Rp3 miliar khusus dialokasikan untuk tiga orang pemain asing. Keuangan diperkirakan semakin berat bila tahun depan Pemerintah Pusat benar-benar melarang penggunaan dana APBD.
   
Saat ini, menurut Idham, manajemen sudah mulai memikirkan cara menggenjot pemasukan dari sponsor. Opsi lainnya adalah mengurangi pemain asing.
   
Tak hanya soal pembiayaan klub, kebutuhan fasilitas olahraga khususnya di Stadion Sultan Agung menyambut ISL juga masih kurang, terutama lampu penerangan. Diperkirakan butuh biaya hingga Rp8 miliar hanya untuk lampu penerangan.
Mengenai bonus, pemain mendapat bonus Rp15 juta per orang setelah Persiba memastikan diri maju ke ISL.
“Sudah diumumkan bonusnya Rp15 juta per orang untuk pemain [inti] yang memakai kostum dan bermain. Semua ada tingkatannya,” ujar Idham.

Dia menguraikan, bonus Rp15 juta per orang khusus untuk ke pemain inti atau bagi mereka yang memakai kostum dan bermain. Ada pula bonus untuk pemain cadangan atau mereka yang memakai kostum namun tidak bermain serta pemain yang tidak memakai kostum dan tidak bermain. Namun, besarannya lebih kecil dari pemain inti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bonus, lanjut Idham, berasal dari dana sponsor dan APBD yang dianggarkan untuk Persiba melalui KONI. Sedangkan bonus untuk pemain bila menang di final Rabu (25/5) nanti belum dapat dipastikan.

Idham juga berharap Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) memberi reward bagi klub divisi utama yang lolos kompetisi. Seperti tahun sebelumnya, klub yang lolos masuk ISL mendapat reward dari PSSI  antara Rp500 juta sampai Rp1 miliar.

Busari, salah satu pemain inti Persiba mengaku senang dengan adanya bonus senilai Rp15 juta. “Senang dong,” tuturnya singkat saat dihubungi Harian Jogja. Soal besaran bonus, ia mengaku sudah diberitahukan sebelum pertandingan. Sedangkan soal bonus bila berhasil menang di final, Busari mengaku belum tahu berapa besarannya. “Dengarnya ada bonus [untuk final], tapi belum tahu berapa,” katanya.

Belum sempurna
Ketua Komisi C DPRD Bantul, Agus Subagya mengatakan, selain lampu penerangan, sejumlah fasilitas seperti tribun stadion pembangunannya belum sempurna. Adapun DPRD menurutnya tidak dapat begitu saja menyetujui penganggaran fasilitas stadion pada APBD perubahan atau APBD murni bila bukan kebutuhan mendesak.
   
Terpisah, Bupati Bantul, Sri Suryawidati, membenarkan kebutuhan lampu penerangan stadion mencapai Rp8 miliar. “Kami upayakan dana dari APBN, kalau dari daerah enggak ada uang. Selama ini pembangunan stadion juga banyak dibantu Pusat [Pemerintah Pusat],” tutur Ida.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya