SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tengah), bersama Direktur Utama KAI Commuter, Mukti Jauhari (kanan), dan EVP Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta PT KAI, Asdo Atrivianto (kedua dari kiri), menempelkan Kartu Multi Trip (KMT) edisi khusus Solo saat akan menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) seusai launching KMT di Stasiun Solo Balapan, Solo, Kamis (8/4/2021). (Nicolous Irawan/Solopos)

Solopos.com, SOLO—KAI Commuter menerbitkan kartu multi trip (KMT) edisi khusus Solo yang resmi diluncurkan pada Kamis (8/4/2021).

Kartu ini merupakan edisi khusus kedua yang terinspirasi dari wilayah Yogyakarta – Solo, setelah pada Oktober 2020 lalu dibuat KMT edisi khusus Yogyakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peluncuran KMT edisi Solo ini dilakukan oleh EVP Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta PT KAI, Asdo Atrivianto, dan Direktur Utama KAI Commuter, Mukti Jauhari, bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Stasiun Solo Balapan pada Kamis (8/4/2021).

Baca Juga: Makin Diminati, Jumlah Pengguna KRL Jogja - Solo Melonjak

Direktur Utama KAI Commuter, Mukti Jauhari, mengatakan KMT edisi khusus ini menggunakan unsur landmark Kota Solo dengan mengangkat suasana lokal yang penuh makna.

Menurutnya, pilihan warna merepresentasikan dua unsur sejarah yang tak lepas dari Kota Solo, yakni warna biru mewakili Keraton Kasunanan Surakarta dan warna hijau-kuning mewakili Mangkunegaran. Selain itu, pada KMT tersebut terdapat sejumlah gambar ikon Kota Solo, seperti Mangkunegaran, Tugu Pemandengan, dan Patung Slamet Riyadi.

“Bersamaan dengan antusiasme pengguna KRL yang terus meningkat, KAI Commuter meluncurkan 1.000 KMT edisi khusus Solo. KMT ini resmi dijual mulai Kamis [8/4/2021] di seluruh stasiun KRL lintas Yogyakarta-Solo Balapan. KMT edisi khusus Solo dijual dengan harga Rp30.000, sudah termasuk saldo Rp10.000,” kata dia, dalam peluncuran KMT edisi khusus Solo, di Stasiun Solo Balapan, Kamis.

Baca Juga: Staycation Bakal Jadi Tren Bila Mudik Dilarang, Hotel Di Jakarta Bakal Panen?

Sejarah KMT

Mukti menjelaskan bagi pengguna KRL yang ingin mengetahui sejarah KMT dalam berbagai edisi khusus dapat melihat display kartu tersebut di enam stasiun. Antara lain Stasiun Yogyakarta yang menampilkan display KMT antara lain edisi saat kali pertama terbit, Stasiun Lempuyangan yang menampilkan display KMT edisi Save Our Earth.

Sementara Stasiun Maguwo yang menampilkan display KMT edisi HUT KAI Commuter dan co-branding, Stasiun Klaten yang menampilkan display KMT edisi Asian Games, Stasiun Purwosari yang menampilkan display KMT edisi The Tale of Karel, dan Stasiun Solo Balapan yang menampilkan display KMT edisi Solo.

Menurutnya, hadirnya KRL membawa sejumlah perubahan dalam budaya angkutan perkotaan di wilayah Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya. Salah satunya dengan bertransaksi nontunai menggunakan KMT atau kartu uang elektronik ini.

Baca Juga: Dukung UKM, Accor Teken Kerja Sama Dengan Kemenkop-UKM Dan Smesco

Dalam hal ini, KAI Commuter sangat mendukung transaksi cashless ini karena berbagai layanan yang memanfaatkan teknologi dapat dikembangkan. Saat ini misalnya telah tersedia layanan cek saldo KMT langsung dalam genggaman para pengguna dengan memanfaatkan aplikasi KRL Access dan ponsel dengan teknologi, NFC.

“Selanjutnya pihaknya bakal mengembangkan fitur-fitur misalnya pengisian saldo KMT cukup melalui ponsel,” imbuh dia.

KCI mencatat sepanjang Februari 2021 rata-rata pengguna KRL Jogja -Solo per hari sejumlah 4.809 orang. Sedangkan sepanjang Maret 2021 lalu rata-rata pengguna per hari mencapai 6.328 orang atau bertambah 31,5%. Jumlah pengguna terbesar yang pernah dilayani KRL Jogja - Solo adalah 10.535 pengguna dalam satu hari pada 4 April 2021 lalu.

Baca Juga: Vaksinasi Mulai Sasar Perhotelan, Berharap Bisnis Kembali Pulih

Selain itu, dalam memaksimalkan upaya menjaga jarak di tengah jumlah pengguna yang terus meningkat, KAI Commuter mengikuti aturan dari pemerintah untuk mengatur kapasitas pengguna sebanyak 74 orang untuk setiap kereta. Pembatasan ini disiasati dengan mengoperasikan rangkaian KRL yang lebih panjang yaitu rangkaian yang terdiri dari 8 kereta (stamformasi / SF 8). Jika pada awal operasional seluruh rangkaian yang beroperasi adalah SF 4, maka saat ini sudah dua dari tiga rangkaian yang setiap harinya beroperasi menggunakan SF 8.

VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba, menambahhkan KRL Jogja-Solo yang resmi beroperasi sejak 10 Februari 2021 lalu menjadi salah satu transportasi pilihan masyarakat Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya.

“Saat ini KAI Commuter mengoperasikan 22 perjalanan KRL pada hari kerja, sementara pada akhir pekan ditambah menjadi 24 perjalanan untuk mengakomodasi pengguna KRL yang terus meningkat,” ungkap dia.

Baca Juga: Presiden Minta Plafon KUR Tanpa Jaminan Naik Jadi Rp100 Juta, Berapa Suku Bunganya?

Semakin Diminati

EVP Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta PT KAI, Asdo Atrivianto, menjelaskan PT KAI berkomitmen melayani masyarakat bertransportasi KA untuk menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik di Indonesia serta berkontribusi untuk pemulihan ekonomi nasional.

“KRL ini menggantikan KRD KA Prameks sebagai transportasi massal ramah lingkungan dan efisien telah hadir untuk masyarakat Solo sampai dengan Jogja yang berhenti di 11 stasiun dari 7 stasiun [KA Prameks],” kata dia.

Asdo menyebut KRL semakin hari semakin diminati masyarakat. Ini dibuktikan dengan tren peningkatan volume yang kian bertambah. Dalam waktu 2 bulan terakhir KRL mencatat pertumbuhan pengguna yang positif. Data Maret 2021 menunjukkan pengguna KRL pada akhir pekan dan hari libur mencapai 8.382 penumpang. Sedangkan jumlah penumpang KRL terbanyak pada libur panjang akhir pekan lalu sebanyak 10.535 penumpang pada Minggu (4/4/2021).

Baca Juga: PLN Perpanjang Promo Paket Tambah Daya Super Hemat Buat Rumah Tangga & UMKM



Menurutnya, data tersebut menunjukkan tren bagus masyarakat Solo - Jogja menggunakan KRL untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya. Dengan terus meningkatnya volume KRL ini, KAI, KCI, dan Kementerian Perhubungan terus meningkatkan layanan dengan melakukan pembangunan dan perbaikan stasiun, fasilitas penumpang, layanan berbasis digital, dan penyediaan lahan parkir.

“PT KAI grup siap mendukung intregasi transportasi berkolaborasi dengan pemerintah daerah demi memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” imbuh dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menambahkan keberadaan KRL ini turut mempercepat PEN. Pihaknya mengaku tidak akan mempersulit mobilitas dan aktivitas warga jika hendak bepergian asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan. “KRL ini keretanya bersih, AC dingin, dan jarak yang ditempuh Solo - Jogja hanya 68 menit. Apalagi KRL ini ramah lingkungan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya