KBWB di ambang perpecahan, PKS siapkan langkah

Wonogiri (Espos)–Soliditas tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Besar Wonogiri Bersih (KBWB) benar-benar berada di ujung tanduk. Memasuki masa pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), 18-24 Juni, ketiga partai masih bersikukuh dengan pendapat masing-masing.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya deadlock penetapan pasangan calon yang bisa mengarah pada perpecahan koalisi. Kondisi ini pulalah yang mendorong DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang merupakan salah satu anggota koalisi menyatakan segera mengambil sikap.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pjs Ketua DPD PKS Wonogiri, Dewaky Hendri Astantono, dalam siaran persnya kepada wartawan, Jumat (18/6), tidak menyampaikan secara tegas sikap seperti apa yang bakal diambil. Hanya, yang jelas, PKS telah bersiap terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam waktu yang krusial ini.

“Ada indikasi KBWB tidak ada kemufakatan dalam penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung, karena sampai saat ini, masing-masing partai masih bersikukuh dengan pendapatnya sendiri-sendiri,” jelas Hendri.

Sebagaimana diinformasikan, pendaftaran pasangan Cabup dan Cawabup ke KPU telah dibuka mulai Jumat (18/6) dan akan berakhir Kamis (24/6). Namun dari tiga partai/gabungan partai pengusung, baru Koalisi Wonogiri Bangkit (KWB) yang paling siap dengan pasangan calonnya, yaitu pengusaha bus Danar Rahmanto dan pengusaha pertambangan dari Bulukerto, Yuli Handoko. PDIP meskipun sudah hampir pasti akan mengusung H Sumaryoto-H Begug Poernomosidi, sampai saat ini masih menunggu rekomendasi resmi dari DPP.

Kondisi paling tidak jelas dialami KBWB. Dengan enam calon bupati dan enam calon wakil bupati, koalisi ini belum juga mencapai kata sepakat soal pasangan yang akan diusung.

shs