Kabar Rantau
Kamis, 15 September 2011 - 11:53 WIB

KBRI Berlin gelar promosi wisata, es teler dan cendol curi perhatian

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ANTUSIAS -- Para pengunjung mencicipi aneka hidangan khas Indonesia yang disajikan dalam acara promosi yang digelar KBRI Berlin, Jerman di Wapensaal, Balaikota Berlin. (kbri-berlin.de)

Berlin (Solopos.com) – Minuman tradisional Indonesia seperti es teler, wedang ronde serta es cendol ternyata digemari masyarakat Jerman yang hadir dalam acara promosi Indonesia bertema Food Meets Dance yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman di Berlin. Acara ini digelar di ruang Wapensaal, Balai Kota Berlin. Acara promosi ini adalah rangkaian kegiatan yang diikuti Indonesia dalam acara Asia Pacific Week yang bertema Food, Water and Health.

ANTUSIAS -- Para pengunjung mencicipi aneka hidangan khas Indonesia yang disajikan dalam acara promosi yang digelar KBRI Berlin, Jerman di Wapensaal, Balaikota Berlin. (kbri-berlin.de)

Advertisement
“Lokasi acara disesaki sekitar 350 orang, meski kapasitas hanya 250 orang,” ujar Sekretaris III bidang Penerangan, Sosial dan Budaya) KBRI Berlin, Purno Widodo, seperti dikutip dalam siaran pers, Kamis (15/9/2011). Saat membuka acara itu, Dubes RI, Eddy Pratomo mengajak pengunjung menikmati berbagai sajian penganan dan tarian Nusantara yang merupakan refleksi dari kekayaan budaya Indonesia yang membentuk pondasi sosio-budaya Indonesia saat ini. Aneka hidangan yang disajikan di antaranya nasi goreng Jawa, soto Bandung, sate Padang, gado-gado Jakarta dan batagor.

Selain itu pengunjung juga dihibur dengan penampilan kesenian Indonesia di panggung utama yang menampilkan tari-tarian seperti Tari Piring, Tari Topeng, Tari Joget Bumbung Bali dan Tari Serampang Dua Belas. Seorang pengunjung bernama Omar Jaramilo bahkan rela berdiri dua jam di depan panggung untuk mendokumentasikan pementasan aneka tari itu lewat goresan sketsanya. “Saya ingin sekali mencari sumber inspirasi lukisan saya di Indonesia,” kata Omar yang memang berprofesi sebagai pelukis itu.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif