SOLOPOS.COM - Ilustrasi KBBI (Ayu Prawitasari/JIBI/Solopos)

KBBI membutuhkan sumbangan ribuan kosakata bahasa daerah.

Solopos.com, JAKARTA — Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) butuh sumbangan 2.000 kosakata bahasa daerah setiap tahun.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hurip Danu Ismadi, pada pembukaan kegiatan Bengkel Leksikografi, Senin (21/8/2017).

Hurip mengatakan butuh SDM dari setiap masing-masing balai dan Kantor Bahasa Kemendikbud untuk membantu memenuhi kebutuhan kosakata bahasa daerah.

“Tidak hanya untuk menyumbangkan kosakata baru, tetapi juga menangani usulan dari pengguna KBBI Daring [online] yang berkenaan dengan kosakata budaya atau daerah,” tutur dia.

Sejak diluncurkan pada 28 Oktober 2016, KBBI Edisi Kelima terus dimutakhirkan dengan metode urun daya (crowdsourcing) melalui aplikasi KBBI Daring. Aplikasi KBBI Daring memungkinkan tim redaksi bekerja dari jarak jauh, tidak menggunakan kertas (paperless), dan hasil seketika bisa diunggah.

Usulan berupa kata baru maupun perbaikan dapat diberikan/dikirim langsung oleh pengguna. Badan Bahasa Kemendikbud menyelenggarakan Bengkel Leksikografi untuk meningkatkan kompetensi standar para editor KBBI.

Bengkel Leksikografi direncanakan menjadi agenda rutin tahunan Pusat Pengembangan dan Pelindungan. Dalam Bengkel Leksikografi 2017, para peserta adalah calon editor dari balai dan kantor bahasa di seluruh Indonesia, dua editor dari perguruan tinggi, serta para editor dari Badan Bahasa.

Pada pelaksanaan berikutnya akan diundang para calon editor dari luar Badan Bahasa, termasuk para pakar dari berbagai bidang ilmu yang akan membantu tim redaksi menyunting entri maupun usulan entri bidang ilmu. Materi yang diberikan dalam Bengkel Leksikografi adalah Pengantar Leksikografi dan Aspek-Aspek Penyusunan Kamus serta Pendefinisian; Morfologi; Terminologi; Fraseologi; Semantik Leksikal; dan Kamus Daring. Para peserta juga diberi materi Pengenalan Aplikasi KBBI Daring serta latihan dan tugas.

Mereka juga mempraktikkan cara mengusulkan entri baru atau perbaikan entri KBBI serta cara menyunting usulan yang diajukan pengguna KBBI Daring. Hasil dari bengkel ini akan dijadikan bahan untuk mengevaluasi kompetensi para calon editor dan editor KBBI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya