SOLOPOS.COM - FOTO PAMERAN MAINAN : Surabaya Hadirkan Mainan dan Animasi Berteknologi Tinggi

Harianjogja.com, JOGJA—Meski memiliki kendala kekurangan bahan baku, industri kreatif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan perkembangan yang pesat. Sumber daya manusia (SDM) yang melimpah menjadi pemacu pertumbuhan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) DIY, Riyadi Ida Bagus mengatakan berdasarkan data 2012 jumlah pelaku industri kreatif di DIY sebanyak 33.882 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumlah tersebut meningkat pada 2013 menjadi 83.000 orang,” ujar Riyadi di kantornya, Selasa (19/8/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Riyadi menjelaskan potensi tinggi pengembangan industri kreatif di DIY paling utama karena SDM yang unggul, selain juga potensi baik bidang seni, budaya, pariwisata maupun kerja sama perajin dengan pemerintah dan instansi terkait.

“Walaupun begitu, dari sisi persediaan bahan baku, DIY masih terbatas. Tetapi, pelaku industri kreatif sangat kreativitas dan semangat untuk berkembang,” ujar Riyadi.

Ia mengatakan, industri kreatif yang cukup potensial dikembangkan saHat ini antara lain kerajinan berbahan alam, permainan anak, fashion dan film animasi. Dari 83.000 orang yang terjun di sektor ini, sebagian besar didominasi sektor industri kerajinan dan makanan.

“Komoditas industri kreatif cukup banyak. Hampir mencakup semua sektor. Tinggal bagaimana mengembangkannya, terutama di pelosok. Kami siap menfasilitasi melalui promosi langsung maupun online,” katanya.

Menurut Riyadi, para perajin yang berada di wilayah pelosok pedesaan akan diberikan bantuan dan fasilitasi untuk membangun suatu jaringan (online). Meski begitu, dia berharap agar promosi melalui jalur online berjalan baik, para pelaku usaha harus menyiapkan semuanya.

“Ini penting, tidak sekadar [bisnis] online. Tapi, harus siap bahan baku, SDM, teknologi. Selain itu, masing-masing wilayah harus mempunyai ciri khas, dengan cara begini industri kreatif akan terus bangkit,” ujar Riyadi.

Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Lia Mustafa mengakui, industri kreatif khususnya fashion terus mengalami perkembangan. Apalagi, sambungnya, pemerintah daerah mendukung dan membuka jalan selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk terjun di sektor ini.

“Ini menyebabkan kesempatan dan peluang industri kreatif semakin besar. Misalnya, di DIY pemerintah memiliki komitmen menjadi DIY sebagai trendsetter mode bagi desainer dunia fashion di Indonesia,” kata Lia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya