SOLOPOS.COM - Eco enzyme produksi sukarelawan Desa Balak, Kecamatan Cawas, Klaten, mulai didistribusikan ke seluruh RT di wilayah Kecamatan Cawas, Selasa (4/1/2022). (Solopos.com/ Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten menggencarkan pembuatan eco enzyme ke seluruh kecamatan di Kabupaten Bersinar. Selain mengurangi sampah organik, eco enzyme bermanfaatkan untuk pengganti disinfektan berbahan kimia hingga pengobatan luka.

Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengatakan produksi eco enzyme tersebut mulai dikenalkan ke komunitas, PKK, serta sukarelawan di seluruh Klaten sejak Juni 2021. Saat ini, hasil produksi eco enzyme sudah dimanfaatkan untuk pengganti disinfektan kimia yang disemprotkan PMI Klaten saban Jumat ke fasilitas publik guna pencegahan persebaran Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Purwanto mengatakan bahan baku pembuatan eco enzyme merupakan sampah organik. Dia mencontohkan sampah organik yang bisa digunakan untuk pembuatan eco enzyme yakni buah. “Sampah organiknya bisa buah-buahan atau kulit buah yang penting tidak busuk. Bisa dicampur sisa sayuran, tetapi paling banyak 20 persen,” jelas Purwanto saat dihubungi Solopos.com, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga: Meski Sudah Buka Sejak 24 Oktrober 2021, Watu Cenik Tak Seramai Dulu

Sampah organik itu kemudian dicampur dengan molase (tetes tebu) serta air dengan perbandingan 1 (molase) : 3 (sampah organik) : 10 (air). “Kemudian dimasukkan dalam wadah dan diusahakan hanya 60 persen dari total wadah yang terisi air karena bisa menghasilkan gas,” kata Purwanto.

Dari pengolahan itu, eco enzyme bisa dipanen setelah tiga bulan. Purwanto mengatakan eco enzyme memiliki banyak manfaat. “Sifatnya secara makro bisa digunakan untuk mengurangi polusi udara, air, seperti untuk pembersih udara mengurangi pengaruh karbon dioksida dan gas metana dengan disemprotkan. Kemudian eco enzyme bisa bermanfaat untuk mempertebal lapisan ozon, mengurangi pemanasan global,” urai dia.

Secara mikro, Purwanto menjelaskan eco enzyme bisa dimanfaatkan untuk pengganti disinfektan kimia. Pada skala rumah tangga, eco enzyme bisa dimanfaatkan untuk mengepel dan membunuh bakteri yang ada di lantai dengan perbandingan 1 ml eco enzyme dicampur 1 liter air.

Baca Juga: Kumuh, Eks Terminal Giri Adipura Wonogiri untuk Parkir Kendaraan Berat

Manfaat lain yakni untuk mencuci, pengganti sampo, serta masker wajah. Selain itu bisa digunakan untuk menyembuhkan luka seperti luka bakar atau tergores. “Bisa untuk maskeran dan saya sendiri sudah membuktikan,” kata dia.

 

Hand Sanitizer

Ketua Sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Balak, Kecamatan Cawas, Wijiyanto, mengatakan produksi eco enzyme dilakukan pada 26 Oktober 2021 dan panen pada 26 Desember 2021 sebanyak 85 liter. Hasil produksi itu lantas disebar ke 500 RT serta 12 sekolah di seluruh Kecamatan Cawas. Bahan organik yang digunakan dari sisa buah yang tak lagi dikonsumsi.

Wijiyanto juga mengungkapkan eco enzyme memiliki banyak manfaat termasuk sebagai bahan pengganti disinfektan kimia serta hand santizer.

Baca Juga: Pemanfaatan Tak Jelas, Lahan Bekas Terminal Giri Adipura Wonogiri Kumuh

Selain itu, dia juga menjelaskan eco enzyme bisa digunakan untuk obat serta perawatan wajah. “Untuk obat gatal juga bisa dan sudah dibuktikan dalam tiga hari langsung bersih. Bisa juga digunakan untuk masker dan membuat wajah lebih glowing,” kata dia.

Sukarelawan Sibat Balak berencana rutin memproduksi eco enzyme. Sedianya, produksi eco enzyme saat ini bisa dipanen saat Lebaran 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya