SOLOPOS.COM - Mobil melintas di depan gerbang Stadion Pringgodani Wonogiri yang saat ini ditutup dan dihalangi pagar besi, Minggu (29/8/2021). (Solopos/M Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Kawasan Stadion Pringgodani di Kelurahan Wonokarto, Wonogiri, sudah beberapa hari terakhir ditutup untuk umum. Usut punya usut, penutupan sementara itu ternyata untuk mengantisipasi kerumunan. Pedagang kaki lima atau PKL dilarang berjualan di sana.

Saat kondisi normal, kawasan Stadion Pringgodani, baik bagian dalam maupun luar stadion (taman), ramai dikunjungi masyarakat. Ada yang berolahraga, bersantai, nongkrong, hingga sekadar menikmati jajanan yang dijual para PKL.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penutupan [Stadion Pringgodani] dilakukan sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4. Sebelumnya saat PPKM mikro juga ditutup,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Wonogiri, FX Pranata, Minggu (29/8/2021).

Baca Juga: Salut! Paguyuban Sinau Kabecikan Wonogiri Rutin Gelar Kegiatan Sosial

Menurutnya, penutupan dilakukan karena pada malam hari banyak remaja dan pemuda yang mengunjungi kawasan itu. Sehingga pada area depan kawasan stadion dipasang pagar besi guna mengantisipasi kerumunan yang bisa menimbulkan potensi penularan Covid-19.

“Kami tidak mungkin memantau aktivitas warga di sana selama 24 jam penuh, cukup sulit. Sehingga kami beri pagar. Utamanya untuk menghindari kerumunan,” ungkapnya.

Pranata menegaskan penutupan Stadion Pringgodani bukan karena ada proyek pembangunan atau pengerjaan di kawasan stadion.

Baca Juga: Bayi dalam Kardus di Wonogiri Belum Bisa Diadopsi, Ini Alasannya

Aspek Kebersihan

Sebelumya saat acara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2021 lalu, stadion itu sedianya dipakai untuk upacara, namun hal itu urung dilakukan. Upacara dipindah ke Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri.

Meski ditutup dan tidak digunakan, kawasan stadion tetap dibersihkan dan dirawat oleh para petugas. Sehingga aspek kebersihan dan keindahan tetap menjadi perhatian.

“Jika kasus Covid-19 mulai turun dan sudah ada pelonggaran, akan kami pertimbangkan untuk dibuka kembali. Para PKL juga bisa kembali berjualan di sana. Namun, protokol kesehatan harus selalu dikedepankan,” kata Pranata.

Baca Juga: Kantor Pertanahan Wonogiri Launching Sego Tiwul, Ini Manfaatnya

Salah satu PKL yang masih berjualan di luar kawasan Stadion Pringgodani, Deni, 37, mengatakan penutupan kawasan stadion dimulai beberapa waktu lalu. Kemudian para PKL dilarang berjualan di area itu untuk sementara waktu.

Setelah adanya penutupan, Deni sempat berhenti berjualan beberapa waktu. Namun karena kebutuhan hidup, ia memutuskan untuk kembali untuk berjualan. Ia pun sempat bingung akan berjualan di mana. Deni sempat berjualan keliling.

“Akhirnya saya memilih berjualan di sini [Jl Jenderal Gatot Subroto, sekitar Kantor PMI Wonogiri atau selatan Stadion Pringgodani]. Bareng teman-teman lain. Namun yang beli tidak sebanyak di kawasan stadion, kan enggak bisa nongkrong kalau di sini,” kata pedagang Cimol itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya