SOLOPOS.COM - Warga lereng Merapi (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN–Hingga kini masih ada 600 lebih kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi. Mereka tinggal di tiga padukuhan di Desa Glagaharjo, yakni Padukuhan Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen.

Sekretaris Desa Glagaharjo, Agralno mengatakan warga di tiga dusun tersebut ingin menerapkan live in harmony with disaster risk. Untuk itu, mereka belum mau meninggalkan tempat tinggalnya.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Terkait pembangunan huntap bagi warga di KRB III, hal itu menurutnya sah-sah saja. Namun satu yang pasti dia tidak bisa memaksa turun warganya yang merasa aman tinggal di rumahnya.

“Pemerintah harus beri pengukuhan live ini harmony kalau tiga warga dusun di Desa Glagaharjo memang menghendaki demikian. Sultan sendiri bilang itu bisa dilaksanakan,” kata Agralno.

Agralno menyebut, hingga kini masih ada sebanyak 607 KK yang tinggal di KRB III Merapi, masing-masing di Padukuhan Srunen sebanyak 140 KK, Kalitengah Lor ada 257 KK dan Kalitengah Kidul sebanyak 210 KK.

Mereka tidak merasa hidup dalam wilayah bencana. Namun areanya memang menjadi area terdampak langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya