SOLOPOS.COM - Warga lereng Merapi (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN–Proses relokasi bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) Merapi masih terus berjalan. Namun sebanyak 600 kepala keluarga masih menolak direlokasi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengatakan hingga kini masih ada 600 lebih kepala keluarga (KK) yang tinggal di KRB III Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka tinggal di tiga padukuhan di Desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan, yakni Padukuhan Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen. Pihaknya juga terus berupaya meminta agar warga di sana mau turun.

“Jika ada warga yang merasa aman di tempat tinggalnya tidak menjadi masalah. Tapi pemerintah sudah memetakan kawasan rawan bencana. Jadi kami tetap meminta mereka yang berada di KRB III agar turun,” kata Julisetiono, saat dihubungi Harianjogja.com, Minggu (17/11/2013).

Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto menambahkan, sebanyak 33 KK warga desanya juga belum bersedia direlokasi. Namun dia menilai rumah mereka memang tidak rusak parah.

“Warga meminta tetap bertahan di atas. Tapi kalau ada bencana, mereka siap direlokasi sewaktu-waktu. Itu perjanjian yang kami buat dengan warga dan saya menghormati itu,” jelas Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya