SOLOPOS.COM - Ilustrasi truk pasir penambangan Merapi (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA—Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Gunung Merapi Subandriyo menyarankan supaya jalur evakuasi dan jalur penambangan pasir segera dipisah.

Pasalnya, jalur evakuasi selalu rusak setelah diperbaiki. Subandriyo mengatakan tahun ketiga paska erupsi adalah waktu paling tepat untuk memperbaiki jalur evakuasi di sela-sela interval erupsi empat tahunan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada tahun ketiga Merapi agak tenang. Nah, masa tenang [jelas siklus erupsi] adalah kesempatan baik untuk memperbaiki jalur evakuasi,” kata Subandriyo, Kamis (7/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, kondisi jalur evakuasi Merapi banyak yang rusak parak, karena jalur tersebut digunakan hilir mudik truk pengangkut pasir dengan tonase yang besar.

Idealnya, kata dia, jalur evakuasi dan jalur tambang tidak menjadi satu. Ia menyarankan jalur evakuasi yang sudah ada dapat dioptimalkan. “Dan, kemudian dipertegas pengaturannya,” ujarnya.

Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke pemukiman rehabilitasi paska erupsi di Desa Kepuharjo, Sleman, ia menjanjikan akan mengucurkan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk penanganan pascaerupsi. Salah satunya untuk perawatan jalur evakuasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya