SOLOPOS.COM - Tulisan Welcome to Geopark Gunungsewu terpampang di jalur bokong semar di Jalan Jogja-Wonosari, Kecamatan Patuk, Rabu (7/5/2014). (JIBI/ Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Kawasan Karts Gunungsewu Gunungkidul akan dinilai untuk jaringan geopark tingkat asia pasifik.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya mengenalkan kawasan karts Gunungsewu ke mancanegara.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Setelah kegagalan masuk dalam jaringan geopark dunia di tahun lalu, kali ini bentang alam di tiga kabupaten, Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan itu akan dimasukkan dalam jaringan geopark tingkat asia pasifik.

Rencananya penilaian akan dilakukan di Jepang pada 15-20 September mendatang. Segala persiapan pun telah dilakukan sehingga pemerintah pun optimistis kawasan Gunungsewu bisa masuk dalam jaringan tersebut.

Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono mengatakan, berbagai persiapan dilakukan guna memasukan kawasan karts Gunungsewu dalam situs jaringan Geopark Asia Pasifik. Adapun persiapan tersebut antara lain dengan melakukan perbaikan terhadap sembilan catatan dari perwakilan UNESCO yang berkunjung di 2014 lalu.

“Kami sudah siapkan dan yakin bisa masuk dalam jaringan geopark di Asia Pasifik,” kata Budi kepada awak media, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/8/2015).

Dia menjelaskan, beberapa catatan tersebut antara lain penyederhanaan manajemen geopark, ada juga mengenai penguatan kerja sama lintas kabupaten, provinsi dan tiga kementerian.

“Semua sudah kita perbaiki, tandatangan lintas pemerintahan juga sudah dibukukan. Sosialisasi ketigabelas sekolah di sekitar kawasan serta pemasangan papan informasi di sekitar situs juga telah dilakukan,” ujar pria berkacamata ini.

Dia menambahkan, sebagai kabupaten dengan kawasan bentang karts paling luas di Gunungkidul ada 13 situs geopark. Sesuai dengan desain penataan kawasan selama lima tahun ke depan, pengembangannya dilakukan secara terintegrasi di keseluruhan situs.

“Harapannya manfaat yang diperoleh tidak hanya warga atau kelompok yang tinggal di sekitar  situs, tapi bisa dirasakan oleh masyarakat umum secara luas,” tutur Budi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, upaya perampingan manajemen telah dilakukan dengan menunjuk Sekda Gunungkidul sebagai General Manager. Dalam menjalankan tugas tersebut, sekda akan dibantu oleh asisten yang berasal dari Sekda Wonogiri dan Pacitan.

Menurut Hary, berdasarkan catatan dari  Presiden Asia Pasific Geopark Network (APGN) Prof Ibrahim komo ada tiga catatan yang butuh penguatan, salah satunya perampingan manajemen yang terlalu luas. Dia mengatakan, proses perbaikan sendiri sudah selesai dan berkasnya akan dikirim ke asosiasi.

“Kita juga sudah membuat pendokumentasian sebagai bukti perbaikan dari catatan yang ada,” tutur Hary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya