SOLOPOS.COM - Seorang warga sedang mencari rumput di sekitar Lembah Ngringrong, atau Lembah Karst Mulo di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Selasa (21/2/2017) (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Kawasan karst Gunungkidul, pembangunan harus memperhatikan berbagai aspek.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Pembangunan di sejumlah titik kawasan karst harus benar-benar melalui kajian dan dilakukan dengan hati-hari. Jika tidak demikian maka kerusakan dapat menjalar di sejumlah titik lain karena kawasan karst saling berkesinambungan.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Baca Juga : KAWASAN KARST GUNUNGKIDUL : Perda Pengelolaan Karst Harus Mencakup Pengawasan Ekosistem

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Survei Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid saat menghadiri acara pengibaran 1.516 bendera di Lembah Ngingrong, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kamis (11/8/2017). Dia menyebut kawasan karst merupakan kawasan yang saling berkesinambungan.

“Jangan sampai pembangunan malah merusak lingkungan karst. Karena lingkungan karst itu saling berhubungan  tidak berdiri sendiri. Tapi karst itu berhubungan dengan lokasi lain, jadi nanti kalau misalnya ada daerah resapan air itu ya berhubungan. Kalau pembanguan resort itu tanpa pertimbangan lingkungan akan bisa bermasalah di tempat lain,” katanya, Kamis kemarin.

Baca Juga : WISATA GUNUNGKIDUL : Rencana Pembangunan Hotel dan Resort di Saptosari Dipertanyakan Warga

Oleh sebab itu pembangunan apapun di kawasan karst harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pembangunan harus dengan mengedepankan lingkungan, tidak boleh pembangunan dilakukan dengan merubah kawasan karst itu sendiri. Sehingga kajian lingkungan menjadi mutlak dilakukan untuk meminimalisir adanya kerusakan lingkungan.

Terlebih Gunungkidul memiliki kawasan karst luas yang berada dalam kawasan Gunungsewu. Dan kawasan tersebut telah ditetapkan sebagai kawasan lindung geologi setelah menjadi bagain dari global geopark network.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya