SOLOPOS.COM - Walikota, FX Hadi Rudyatmo, saat meninjau pembersihan sisa bangunan milik pedagang kaki lima (PKL) di Jl Monginsidi, Balapan Solo, Rabu (26/12/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Walikota, FX Hadi Rudyatmo, saat meninjau pembersihan sisa bangunan milik pedagang kaki lima (PKL) di Jl Monginsidi, Balapan Solo, Rabu (26/12/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, berencana membangun kawasan terbuka hijau di sepanjang jalan Wolter Monginsidi, Balapan.  Rencana itu dirumuskan setelah PKL di kawasan tersebut sudah direlokasi ke Pasar Ayu, Balapan, beberapa waktu lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat meninjau kawasan tersebut Rabu (26/12/2012) siang. Menurutnya kawasan itu akan dibuat pedestrian dan taman yang digunakan untuk pengguna jalan agar kawasan tersebut terlihat lebih asri, dibanding sebelumnya yang penuh dengan pedagang kaki lima (PKL). Selain itu pedestrian juga akan dilengkapi dengan asksesbilitas untuk tuna netra.

Pembangunan pedestrian dan ruang terbuka tersebut akan dilakukan dari simpang lima Balapan hingga jembatan depan Stasiun Balapan yang berjarak sekitar 500 meter.

Menurut Rudy, yang paling mendesak dilakukan oleh Pemkot Solo, saat ini adalah membersihkan sisa-sisa bangunan liar yang dibangun oleh PKL. Setelah pembersihan selesai akan dilakukan normalisasi gorong-gorong, agar  air yang mengalir di saluran itu tidak tersumbat.

“Saat ini kita bersihkan terlebih dahulu, kita lakukan normalisasi saluran air, setelah itu baru kita bangun,” ujar Rudy.

Dirinya mengambahkan, penataan kawasan tersebut memang penting untuk dilakukan, mengingat kawasan tersebut merupakan gerbang masuk Kota Solo, yang berasal dari Stasiun Balapan. Selain itu penataan kawasan tersebut untuk menambah ruang terbuka hijau yang saat ini masih jauh dibawah standar.

Rudy berharap, dengan penataan kawasan tersebut, masyarakat Solo akan  semakin banyak memiliki ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.

“Kawasan ini merupakan kawasan penyambut bagi tamu yang berasal dari luar Kota yang masuk ke Solo dengan naik kereta api. Sehingga wajah penyambut ini harus dipercantik, agar kesan solo itu terlihat baik, tidak semrawut seperti sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu Kepala DKP Kota Solo, Satrio Teguh Subroto, mengatakan proses pembangunan ruang terbuka hijau tersebut dilakukan pada Januari 2013 dengan menghabiskan waktu pengerjaan sekitar 30 hari kalender.

“Kita bangun awal tahun, ini salah satu cara untuk menambah ruang terbuka hijau yang saat ini baru 21 persen dari target sekitar 30 persen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya