SOLOPOS.COM - Salah seorang warga tengah melintas di area peruntukan kawasan industri, Dusun Banyakan II, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kamis (21/5/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Kawasan Industri Piyungan mulai dipersiapkan secara bertahap

Harianjogja.com, BANTUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan mengembangkan kawasan industri Piyungan dengan menggandeng investor. Rencana itu sudah ditindaklanjuti dengan penetapan Kawasan Industri dan Pariwisata yang meliputi Desa Srimulyo dan Sitimulyo Piyungan.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Hingga akhir 2015, ditarget perluasan lahan kawasan industri di wilayah Kecamatan Piyungan dari yang saat ini seluas 56 hektare menjadi seluas 100 hektare.

Ekspedisi Mudik 2024

“Artinya lahan yang sudah ‘clear’ di Piyunngan saat ini seluas 56 hektare, sehingga nanti mudah-mudahan akhir bulan ini (Desember) mungkin bisa 100 hektare,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sulistyanto di Bantul, seperti dilansir dari Antara, Jumat (11/12/2015).

Menurut dia, Pemkab Bantul memang berencana mengembangkan kawasan industri Piyungan dengan menggandeng investor, rencana itu sudah ditindaklanjuti dengan penetapan Kawasan Industri dan Pariwisata yang meliputi Desa Srimulyo dan Sitimulyo Piyungan.

Ia mengatakan, rencananya kawasan industri terpadu di wilayah Bantul yang berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul dan Sleman itu akan menempati lahan milik kas desa setempat dengan total keseluruhan mencapai seluas 300 hektare.

“Ini (100 hektare) khusus yang Srimulyo, sehingga nanti selanjutnya perluasan maupun pengembangan menuju keseluruhan 300 hektare, namun target mudah-mudahan tahun ini ‘clear’ yang seratus hektare,” kata dia.

Apalagi, menurut dia, lahan peruntukkan kawasan industri yang hingga saat ini sudah siap 56 hektare tersebut sudah diproses di Bagian Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Pemda DIY, sehingga perluasan dan pengembangan dipastikan tidak akan mengalami hambatan.

Sulistyanto juga mengatakan, sebagian Desa Srimulyo dan Sitimulyo tersebut memang berada di kawasan perbukitan, namun demikian, menurutnya lahan seluas 100 hektare yang akan digunakan sebagai kawasan industri tidak berada di lereng-lereng perbukitan Piyungan.

“Itu (lahan) yang bukan termasuk di lereng-lereng bukit, karena yang lereng itu merupakan Sultan Ground (tanah Sultan), kita pakai yang kas desa semua, sementara ini. Jadi kita menggunakan tanah yang di bawah bukan di atas,” katanya.

Sementara itu, menurut dia, hingga saat ini di kawasan industri yang masuk wilayah Desa Sitimulyo sudah berdiri enam perusahaan dengan tenaga kerja sekitar 8.000 orang, sementara yang di Srimulyo ditargetkan mulai operasional pada pertengahan 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya