SOLOPOS.COM - Salah seorang warga tengah melintas di area peruntukan kawasan industri, Dusun Banyakan II, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kamis (21/5/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Kawasan industri Piyungan diharapkan dapat mengatasi kemiskinan di Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL– Kawasan Industri Piyungan (KIP) Bantul ditargetkan menyerap 70.000 tenaga kerja. Pemerintah yakin kemiskinan akan turun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab Bantul hingga saat ini terus membangun fasilitas publik di Kawasan Industri Piyungan (KIP). Antara lain jalan raya sebagai lalu lintas menuju kawasan industri, pasokan listrik hingga air ke wilayah tersebut. Sebelumnya Pemerintah DIY juga telah meresmikan sejumlah sarana di kawasan ini seperti rest area, tempat kuliner dan pertokoan.

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pembangunan terus dilakukan di kawasan industri yang terletak di Desa Sitimulyo dan Srimulyo, Piyungan tersebut agar segera beroperasi. Pemerintah memiliki harapan besar dengan keberadaan kawasan seluas 110 hektare itu.

(Baca Juga : INVESTASI BANTUL : Kawasan Industri Piyungan Belum Siap)

Pembangunan dan pengelolaan kawasan menggandeng rekanan PT Yogyakarta Isti Parama (YIP) selaku pihak pengembang.

“PT YIP inilah yang akan mengatur segala penataan maupun investor yang akan membuka pabrik di kawasan itu termasuk menyiapkan site plan [rencana tapak],” ujar Abdul Halim Muslih melalui rilis Pemkab Bantul, Jumat (16/9/2016).

Abdul Halim Muslih mengatakan, apabila seluruh perusahaan beroperasi dikawasan tersebut, tidak kurang dari 70.000 tenaga kerja akan terserap. Pemkab Bantul menetapkan syarat 70% pekerja yang direkrut perusahaan merupakan warga Bantul.

Serapan tenaga kerja tersebut menurutnya akan mengurangi angka pengangguran di Bantul. Lapangan pekerjaan yang terbuka juga ditargetkan menekan angka kemiskinan hingga 14%.
“Semangat dari Pemkab Bantul adalah bagaimana masuknya investor ke Bantul memberikan manfaat bagi masyarakat di sini,” lanjut dia.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanta mengatakan, badan pengelola seperti YIP yang bertugas menata kawasan industri mirip dengan Otoritas Batam di Kepulauan Riau.

“Mirip yang ada di Batam yang awal pendiriannya sebagai kawasan industri ada Badan Otoritas Batam. Saya berharap, adanya pabrik-pabrik di kawasan itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Tentunya terkait penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan,” ujar Sulistyanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya