SOLOPOS.COM - Salah seorang warga tengah melintas di area peruntukan kawasan industri, Dusun Banyakan II, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kamis (21/5/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Kawasan industri Piyungan belum seluruhnya disewa atau dijual.

Harianjogja.com, BANTUL– Sebanyak 150 hektare Kawasan Industri Piyungan (KIP) belum laku disewakan dan dijual ke investor. Sedangkan sebagian lahan yang telah laku disewa investor mulai dilakukan land clearing atau pembukaan lahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

(Baca Juga : KAWASAN INDUSTRI PIYUNGAN : Berapa Nilai Kompensasi untuk Warga Terdampak?)

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanta mengatakan, ada seluas 300 hektare lahan yang ditetapkan peruntukannya sebagai KIP. Tersebar di Desa Sitimulyo dan Srimulyo (Piyungan).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 hektare lahan kini sudah berdiri delapan perusahaan di Desa Sitimulyo sejak awal 2000-an. Sebanyak 105 hektare lainnya kini telah diberikan hak pengelolaannya pada sebuah perusahaan yang memproduksi produk kerajinan di Desa Srimulyo. Izin konsesi 105 hektare lahan itu baru diterbitkan Maret tahun ini.

“Saya lupa nama perusahannya apa, ada datanya di Dinas Perizinan. Memang cukup luas yang dikelola sampai 105 hektare itu hanya satu perusahaan,” kata Sulistyanta, Senin (19/9/2016).

Kini, masih tersisa sekitar 150 hektare lebih lahan yang belum dimasuki investor. Sebagian besar lahan merupakan tanah milik warga dan sebagian kecil tanah kas desa. Ke depan kata dia urusan pengelolaan lahan diserahkan ke warga dan investor apakah menggunakan mekanisme sewa atau jual beli. Pemkab Bantul menggandeng PT Yogyakarta Isti Parama (YIP) untuk mempromosikan kawasan tersebut ke investor. YIP kata Sulistyanta saat ini bertindak sebagai badan otoritas yang mengelola kawasan industri termasuk mencari investor.

“Mereka juga yang mengatur denahnya seperti apa di dalam kawasan itu. Kami berperan menyediakan fasilitas umum seperti jalan utama, listrik dan air,” papar dia lagi. Sejatinya kata Sulistyanta sudah ada satu dua investor yang bertanya-tanya ikhwal kawasan industri tersebut. Ia berharap, area seluas lebih dari 150 hektare segera dimasuki investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya