SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat berdialog dengan pemenang lomba Pusaka Jateng di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (3/8/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyebut pembangunan kawasan industri di Brebes tidak lagi masuk dalam proyek strategis nasional atau PSN. Kendati demikian, Ganjar berharap pembangunan tersebut tetap berjalan sebagai langkah penurunan kemiskinan di wilayah tersebut.

“Sekarang masih berjalan [pembangunan kawasan industri di Brebes], cuma sekarang tidak masuk dalam program atau proyek strategis nasional. Kita mau teruskan itu tapi itu menjadi proyek swasta saja,  karena waktu itu tidak terlalu kompetitif dibandingkan yang di Batang,” kata Ganjar seusai dalam acara Forum Perumusan Analisisi dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Pusaka Jateng) di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (3/8/2022).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Dalam acara itu, Ganjar menjelaskan bagaimana rencana pembangunan kawasan industri di Brebes tidak lagi menjadi proyek strategis nasional karena kalah kompetitif dengan Batang. Salah satu faktornya adalah banyak makelar tanah yang bermain sehingga harga tanah atau lahan di Brebes melonjak. Padahal kebutuhan kawasan industri di wilayah itu sangat diperlukan untuk menyerap tenaga kerja dan menurunkan kemiskinan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sekarang masih bicara lahan dulu. Maka saya minta dorongan kepada pemerintah daerah, khususnya di Brebes. Bisa tidak mencari lokasi tanah yang harganya tidak terlalu tinggi sehingga menarik untuk investor dan akan menyerap banyak tenaga kerja,” katanya.

Kebutuhan industri manufaktur yang berhubungan dengan penurunan kemiskinan juga dikonfirmasi oleh karya dari juara 1 call for paper Forum Pusaka Jateng. Artikel tersebut membahas bagaimana perbandingan angka kemiskinan di wilayah yang memiliki industri manufaktur dan wilayah yang tidak.

Baca juga: Modus Begal di Brebes, Ngaku Polisi & Todongkan Airsoft Gun

“Ini terkonfirmasi oleh juara satu tadi. Di mana ada industri di sana kemiskinan akan turun, begitu. Di mana tidak ada industri ya tidak ada (penurunan kemiskinan),” jelasnya.

Ganjar sempat berdialog dengan Budi dan Zasya yang menulis tentang industri manufaktur di Jawa Tengah. Berdasarkan analisis spasial yang dilakukan ditemukan adanya ketimpangan mengenai variabel kemiskinan dan pengangguran. Wilayah yang menjadi hotspot pembangunan manufaktur menjadi wilayah dengan kemiskinan rendah sedangkan di wilayah hotspot kemiskinan tinggi tidak ada atau minim pembangunan manufaktur. Misalnya di wilayah Jawa Tengah bagian Barat.

“Brebes, Banyumas, Kebumen, Purbalingga, Cilacap itu areanya. Jadi terkonfirmasi maka kita musti arahkan [pembangunan] ke sana,” ujar Ganjar.

Baca juga: KIT Batang akan Dilengkapi Pelabuhan Hlo, Ini Penjelasan Menhub

Ia menambahkan, wilayah seperti Jepara dan Grobogan saat ini sedang getol berlomba menarik investor. Menurut Ganjar, hal itu dilakukan sebagai langkah memangkas jarak agar tidak tertinggal dari daerah lain yang sudah mendapatkan banyak investor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya