SOLOPOS.COM - Kawasan geopark Karangsambung-Karangbolong (Instagram/@geoparkkarangsambung)

Solopos.com, KEBUMEN — Geopark Karangsambung-Karangbolong berada di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kawasan dengan luas 543,599 m2 ini mencakup 12 Kecamatan dengan 117 Desa. Terdapat juga 41 situs geologi yang menjadi situs utama di dalam kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong. Situs tersebut dilengkapi dengan delapan situs biologi dan 10 situs budaya.

Dilansir dari Geopark.kebumenkab.go.id, Sabtu (23/10/2021), geopark ini secara geografis mewakili bagian utara dan selatan daerah Kabupaten Kebumen dan secara keseluruhan, kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong terbagi menjadi tiga segmen. Yaitu Kawasan Karangsambung (Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung di Bagian Utara), Kawasan Sempor (Bagian Tengah) dan Kawasan Pesisir Ayah yang merupakan kawasan karst dan vulkanik tua (Bagian Selatan).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Geopark ini mengangkat tema fosil subduksi jaman kapur-paleosen (bagian utara) di daerah Karangsambung dengan bukit-bukut singkapan batuan yang berasal dari bagian lempeng Samudra Hindua-Australia dan lempeng benua Eurasia. Batuan yang berumur kapur tinggi, batuan beku basa sampai ultrabasa dan batuan sedimen laut dalam, tersaji dalam bentuk perbukitan Melange yang dikenal dengan nama Melange Lukulo.

Baca Juga: Dipicu Sesar Aktif, Inilah Rentetan 8 Kali Gempa Salatiga-Ambarawa

Ke arah selatan, terpampanglah hamparan perbukitan berbentuk kerucut, ciri khas bentang alam karst dengan penyusunan batu gamping. Di beberapa bagian juga memperlihatkan sisa proses vulkanisme berupa aliran lava dan tubuh instruksi batuan beku.

Curug Kedondong, Aliran Airnya Merayap

Curug Kedondong Bukit Comal
Curug Kedondong Bukit Comal (Instagram/@
curugkedondong_)

Sementara itu, dilansir dari Detikcom, salah satu daya tarik kawasan geopark ini adalah Curug Kedondong. Berlokasi di kawasan Geopark, tepatnya Objek Wisata Bukit Comal, Desa Gunungsari, Kecamatan Karanggayam, curug kedondong berada di antara hutan pinus perhutani dengan hutan garapan warga di lereng perbukitan Comal.

Sumber air curug ini berasal dari aliran sungai yang ada di sela-sela hutan pinus. Curug dengan ketinggian sekitar 25 meter ini memiliki debit air tidak terlalu besar atau deras. Airnya tidak mengucur, namun merayap melalui bebatuan andesit berukuran besar khas kawasan Geopark Karangsambung.

Baca Juga: Ketupat Sumpil: Makan Kupat Pakai Siput, Mau Coba?

Tidak ada kolam untuk berendam di bawahnya karena hanya ada bongkahan batu-batu besar, Namun terdapat kolam-kolam kecil yang tidak jauh dari curug yang bisa digunakan anak-anak untuk bermain air. Pihak pengelola juga menyediakan dua kolam renang untuk anak-anak dan dewasa berukuran 8 x 15 meter dengan kedalaman 1-1,5 meter di area wisata ini. Area wisata ini juga menyediakan tempat berswafoto dan tempat beristirahat berupa gazebo.

Lokasi objek wisata seluas tiga hektare ini berjarak sekitar 26 kilometer dari pusat Kota Kebumen. Lama perjalanan yang ditempuh sekitar 1 jam menggunakan kendaraan pribadi. Selama perjalanan pandangan mata disuguhi lanskap hamparan sawah berterasering dan aktivitas petani serta perbukitan Serayu Selatan yang ditumbuhi pepohonan asri menghijau.

Bagi wisatawan yang menggunakan roda dua hanya butuh berjalanan kaki 100 meter saja untuk bisa sampai ke air terjun dari tempat parkir. Fasilitas mendasar di tempat ini terdapat toilet, MCK, dan warung makanan.

Baca Juga: Waspada! Curah Hujan di Jateng Bakal Semakin Tinggi Efek La Nina

Semua unsur kekayaan geologi di atas akan disatupadukan dengan kekayaan budaya dan kekayaan hayati (biologi) menjadi suatu kesatuan kawasan konservasi, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dalam wadah Geopark Karangsambung-Karangbolong.

Kawasan geopark ini diharapkan menjadi salah satu instrumen pembangunan ekonomi pendidikan, aspek pertumbuhan ekonomi lokal melalui pariwisata dengan melibatkan masyarakat secara aktif sebagai pelaku utamanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya