SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan hasil dari ladang mereka yang dipanen dini agar tak diserang kawanan kera yang beberapa waktu terakhir banyak berkeliaran di dekat ladang warga Desa Jiwan, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Senin (22/11/2021). (Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Sejumlah petani di Desa Jiwan, Kecamatan Karangnongko, Klaten, sekitar sepekan terakhir dipusingkan kawanan kera yang menyerbu ladang mereka. Kawanan kera itu memakan jagung, ketela, hingga pisang yang ditanam petani.

Salah satu petani asal Dukuh Sabrang Tahunan, Desa Jiwan, Parmo Redjo, 80, menjelaskan sekitar 50 kera yang menyerbu ladang yang dia garap dengan luas sekitar 500 meter persegi. Tanaman palawija seperti jagung dan ketela yang dia tanam di lahan tersebut nyaris ludes dimakan kera. Selain itu, lima tundun pisang yang ditanam putrinya tak jauh dari lahan yang digarap Parmo ikut diserbu kawanan kera.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Agar tak semakin merugi, Parmo memilih memanen tanaman yang masih tersisa meski belum semestinya memasuki musim panen. “Empat malam ini lahan yang saya garap diserang kera. Jagung dan ketela sudah habis. Ini saya bawa pulang sisa dari tanaman yang kemarin diserang kera,” jelas Parmo saat ditemui di rumahnya Senin (22/11/2021).

Baca Juga: Covid-19 Melandai, Hotel Kendedes Delanggu Tak Lagi Jadi Tempat Isoter

Parmo menjelaskan kawanan kera tersebut sebenarnya sejak lama ada di wilayah Jiwan. Tepatnya sejak erupsi Gunung Merapi 2010 lalu. Kera-kera itu bersarang di kawasan lereng-lereng jurang di wilayah perbatasan antara Desa Jiwan, Kecamatan Karangnongko dengan Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom.

Serbuan kera ke ladang warga sebenarnya juga sudah kerap terjadi. Selain tanaman palawija dan buah-buahan yang ditanam petani, kera juga memakan rumput kalanjana. Hanya saja, jumlah buah atau tanaman yang diambil kera tak sebanyak seperti sepekan terakhir.

Warga selama ini enggan mengusir atau bahkan menangkap kera-kera itu. Pasalnya, kera-kera itu justru bakal menyerang atau merusak seluruh  tanaman di ladang jika dilawan atau diperlakukan kasar. Alhasil, petani hanya pasrah dan berharap tak semakin banyak tanaman mereka diambil kera-kera tersebut.

Baca Juga: Hajatan Warga di Tulung Klaten Diawasi Ketat

Kepala Desa Jiwan, Sri Lestari, mengatakan kawana kera itu selama ini berada di kawasan jurang. Kera-kera itu diperkirakan sudah ada di Jiwan sejak erupsi Merapi 2010 silam.

Kawasan kera yang berjumlah puluhan hingga ratusan itu kerap mendatangi ladang warga di wilayah Dukuh Bayan serta Sabrang Tahunan yang lokasinya berdekatan dengan jurang yang kini menjadi habitat kera-kera itu. “Kemungkinan lari dari Merapi pada 2010 lalu. Kenyataannya tidak balik lagi ke kawasan lereng Merapi. Di wilayah sini jumlahnya semakin banyak,” kata dia.

Sri Lestari menuturkan selama ini kera-kera tersebut memang mengambil sebagian tanaman di ladang. Namun, keberadaan kera-kera itu selama ini tak terlalu mengganggu lantaran tak sampai mengakibatkan kerusakan fatal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya