SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karena seringnya turun hujan secara tiba-tiba saat pulang kerja, Jon Koplo yang mengajar di SMP markotopdi Kota Solo ini berinisiatif tidak membawa pulang sepatu sak kaus kakinya. Demi keselamatan, sepasang benda berharga itu diamankan di bawah meja kerjanya. Setiap berangkat kerja, Koplo hanya bersandal dan berganti sepatu di kantor.

“Daripada teles kebes gampang rusak, lebih baik ditinggal wae“, begitu alasan Koplo saat ditanya rekan-rekannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tapi setiap tiga hari sekali harus dibawa pulang untuk dicuci, Pak. Mambu gitu loooh! protes Lady Cempluk yang duduk bersebelahan. “Iya ya,” jawab Koplo.

Namun akibat ulah Jon Koplo yang crobo itulah suatu hari Pak Guru ini mendapatkan pelajaran. Seperti biasanya ketika datang, setelah meletakkan tas dan nyruput teh hangat, Koplo mengambil sepatu dan kaos kaki untuk dipakai mengajar. Namun tiba-tiba secara spontan Koplo opyak kehilangan, “Lho, kaus kakiku tinggal satu! Sapa sing njupuk ya?”

Sing doyan kaos kakimu ya sapa Pak, kecuali tikus,” ucap Gendhuk Nicole, guru yang lain.

Praktis, hampir semua rekan guru yang sudah hadir, melongok ke bawah meja dan ikut mencarikan kaus kaki milik Jon Koplo.

“Makanya, kaus kaki harus rajin dibawa pulang untuk dicuci, ngambon-amboni!” sambung Cempluk dengan nada sinis.

Tak lama kemudian, dari seberang meja kerjanya, Tom Gempus menyahut, “Nih, kaos kakimu ada di bawah mejaku, pucuknya bolong habis dikrikiti tikus!”

Koplo pun senang-senang malu. Senangnya, kaus kakinya bisa ketemu, malunya karena digeguyu teman sekantor.

FX Triyas Hadi Prihantoro, guru SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya