SOLOPOS.COM - Sosialisasi dan FGD bertajuk Affirmative Action Perempuan yang digelar KPU Karanganyar. (Istimewa/Bawaslu Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Keterwakilan perempuan di parlemen jangan sekadar memenuhi kuota 30 persen. Kaum hawa harus memiliki konstribusi nyata hingga kompetensi dan kapabilitas saat menjadi wakil rakyat.

Hal itu mengemuka dalam sosialisasi bertajuk Affirmative irmative Action Perempuan di Pemilu yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karanganyar di Green Resto pada Kamis (6/10/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua KPU Karanganyar, Triastuti Suryandari, mengatakan keterwakilan perempuan di legislatif Karanganyar kurang baik. Pada pemilu 2014, jumlah perempuan di legislatif ada 12 orang. Namun di Pemilu 2019 menurun menjadi sembilan orang.

“Perempuan harus memiliki konstribusi di politik,” kata dia.

Perempuan, menurutnya, tak boleh kalah bersaing dengan dengan laki-laki dalam berpolitik. Kaum perempuan tak boleh pasrah dan hanya dijadikan alat pelengkap syarat pemilu. Di mana syarat pendaftaran partai politik (parpol) harus mempertimbangkan kuota 30 persen perempuan. Dia pun mendorong perempuan berperan aktif berkontribusi dalam berpolitik.

Baca Juga: Pendaftaran Ditutup, 229 Orang Minat Jadi Panwascam di Karanganyar

“Jangan hanya formalitas. Ambilah aksi nyata,” katanya.

Dia berharap melalui sosialisasi ini memberi pemahaman lebih luas mengenai pentingnya peran perempuan di politik. Tak jarang perempuan juga menjadi penentu arah politik di lingkungan rumah tangga. Ia pun melihat tingginya antusiasme peserta merupakan kaum hawa dari para pengurus parpol, sayap partai dan organisasi perempuan di Karanganyar dalam kegiatan ini. Sosialisasi pemilu kepada kaum perempuan ini salah satu upaya mengedukasi masyarakat tentang pesta rakyat lima tahunan itu.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karanganyar, Ridwanita Priliastuti, mengatakan perempuan harus kritis. Perempuan memiliki kapabilitas dan kapasitas yang mumpuni. Keterwakilan perempuan juga penting di wadah penyelenggara pemilu. Dalam perekrutan Panwascam, ia terpaksa memperpanjang pendaftaran karena kuota pendaftar perempuan belum terpenuhi 30 persen.

Empat kecamatan diperpanjang pendaftarannya sampai 8 Oktober. Yakni Colomadu, Jatiyoso, Kerjo, dan Tawangmangu. “Perempuan membuktikan kepemimpinannya di organisasi maupun terjun ke ranah politik. Pembekalannya menjadi aspek penting sebelum nyalon,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya