SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemudik (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Para perantau atau kaum boro asal Sukoharjo diimbau menunda pulang ke kampung halaman saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini bagian dari antisipasi ledakan kasus Covid-19 yang dipengaruhi tingginya mobilitas masyarakat.

Sekda Sukoharjo, Widodo, mengatakan kasus Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Ada potensi terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi apabila tak dilakukan antisipasi secara maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mobilitas masyarakat dari luar daerah bisa memicu munculnya klaster baru Covid-19 di Sukoharjo. “Saya mengingatkan agar masyarakat memberi tahu kerabat keluarganya untuk tidak pulang kampung saat Natal dan Tahun Baru. Silaturahmi bisa dilakukan memanfaatkan kecanggihan teknologi,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (26/11/2021).

Baca Juga: ASN Dilarang Cuti dan Bepergian ke Luar Daerah Selama Nataru

Pemkab Sukoharjo tak ingin terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti pada pertengahan Juni-Juli. Kala itu, seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 penuh lantaran saking banyaknya warga yang terinfeksi Covid-19.

Para tenaga kesehatan (nakes) kewalahan saat menangani pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Mayoritas perantau berasal dari tiga daerah di Sukoharjo bagian selatan yakni Kecamatan Nguter, Bulu, dan Weru.

Sebagian perantau lainnya mengadu nasib di sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Sebagian perantau lainnya menyebar ke sejumlah kota besar di Sumatera, Sulawesi, Maluku hingga Papua.

Baca Juga: Objek Wisata Bayanan akan Diuji Coba, Sangiran Tetap Buka Saat Nataru

“Jangan pulang kampung dulu demi kesehatan dan keselamatan masyarakat,” ujar dia.

Saat Lebaran, banyak perantau yang pulang ke kampung halaman secara bergelombang. Saat itu, satgas tingkat desa dioptimalkan untuk mendata identitas perantau yang pulang ke kampung halaman saat bulan puasa.

Langkah ini dilakukan untuk menekan persebaran pandemi Covid-19 saat gelombang mudik dini para perantau. Para ketua rukun tetangga (RT) juga diminta memantau dan mendata perantau yang pulang ke kampung halaman saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga: 3 Syarat yang Bolehkan ASN Sukoharjo Cuti Saat Nataru

“Apabila masih ada perantau yang nekat pulang kampung wajib melakukan isolasi mandiri untuk memastikan kondisi kesehatannya. Mereka bisa tanpa sengaja menularkan virus kepada kerabat keluarga dan tetangga rumah saat di kampung halaman,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya