SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Setiap ada kebutuhan mendadak, apalagi pas tanggal tua, Jon Koplo memlih jalan pintas, yakni menjual barang-barang bekas atau rosok. Selain cepat dapat uang, ngiras-ngirus membersihkan rumah. Namun gara-gara sering menjual rosok inilah warga Makamhaji, Kartasura ini harus diomeli istrinya, Lady Cempluk.

Suatu hari, Cempluk sambat karena uang belanja sudah menipis, padahal ia harus nyangoni anak-anaknya ke sekolah. Jon Koplo pun cancut taliwanda, tanpa sepengetahuan istrinya, ia ngoperasi barang-barang bekas yang dianggap tidak terpakai, mulai dari koran bekas, sepatu, tas hingga peralatan rumah tangga. Barang-barang itu dimasukkan dalam karung lalu dibawa ke tukang rosok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lumayan Bu, bisa buat nyangoni anak-anak,” kata koplo disambut senyum ceria Cempluk.

Esoknya, pas hari Minggu (13/1) pasangan suami istri ini akan pergi njagong manten. Namun saat akan berangkat, Cempluk kelabakan mencari sesuatu.

“Cari apa ta, Bu?” tanya Koplo yang sudah siap di teras.

Cari tas cokelat yang biasa tak pakai buat jagong itu lho. Kok nggak ada. Di mana ta, Pak?” jawab Cempluk.

Jon Koplo mengernyitkan dahi. Ia ingat betul tas itu katut terjual ke tukang rosok.

“Anu… Bu. Sing gedhe pangapuramu. Tasnya kemarin katut terjual ke tukang rosok,” jawab Koplo.

Piye ta, Pak! Apa-apa kok dijual! Lama-lama isi rumah ini habis dirosok!” Cempluk ngomel-omel tak keruan.

Koplo tak bisa berkutik. “Ya wis engko tak ijoli,” katanya ngeyem-yemi.

Akhirnya, Cempluk pun berangkat jagong dengan muka njegadul, sementara Koplo hanya bisa pringas-pringis ngampet guyu.

 

Nur Aini, Jawes RT 001/RW 021 Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya