SOLOPOS.COM - Kondisi sumur yang ambles di salah satu rumah warga Dukuh/Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Amblesnya belasan sumur di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom dimungkinkan karena struktur dinding sumur tak stabil. Kondisi itu terutama terjadi pada sumur dengan struktur dinding berupa bangunan permanen tak utuh sampai ke dasar.

Kepala Pusat Pusat Studi Manajemen Bencana/Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, mengatakan peristiwa amblesnya sumur di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom diduga mirip dengan amblesnya seratusan sumur di Kediri beberapa tahun lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dari hasil penilitian terkait kejadian amblesnya seratusan sumur di Kediri, Eko menyimpulkan amblesan sumur terjadi karena runtuhnya dinding sumur disebabkan ketidakstabilan dinding sumur. Ketidakstabilan ini terjadi akibat penjenuhan material penyusun dinding sumur oleh naiknya muka air tanah (MAT). Penambahan air yang berlebih meyebabkan ketangguhan dinding hilang.

Baca Juga: Remaja Kendal Hanyut & Hilang di Sungai Kalikutho

Pola amblesan pada masing-masing sumur cenderung berbeda-beda tergantung tatanan geologi. Pola amblesan secara lebih rinci tergantung dari kedalaman akifer, struktur mulut sumur, struktur perlapisan endapan penyusun sumur, serta besaran perubahan MAT.

Eko mengatakan peristiwa sumur ambles itu diawali dengan naiknya tinggi permukaan air sumur. Selain itu, sumur yang ambles terjadi pada sumur gali dengan struktur bangunan dinding penguat seperti bis atau susunan batu bata yang tidak sampai ke sisi dinding pada dasar sumur.

Namun, Eko berencana mendatangi Desa Jungkare untuk memastikan penyebab amblesnya belasan sumur di Jungkare. “Nanti kami rencanakan survei ke lokasi. Kalau mungkin kami menggunakan gelolistrik. Kami coba teliti pada kedalaman berapa yang kondisinya tanahnya tidak stabil dan berapa tebalnya,” kata Eko saat dihubungi Solopos.com, Kamis (18/2/2021).

Antisipasi

Sebagai langkah antisipasi, Eko menyarankan agar sumur yang sudah ambles segera dilakukan pengurukan dan pemadatan. Sementara, untuk sumur lainnya disarankan diperkuat dinding sumur dengan membuat pasangan batu bata atau bis beton pada seluruh dinding sumur atau membuat sumur alternatif berupa sumur pompa.

Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah Baru Digelar Virtual, Ini Jadwalnya…

Kepala Desa Jungkare, Klaten, Wakhid Muhsin, mengatakan rata-rata sumur ambles diawali dengan kenaikan tinggi permukaan air. Selain itu, sumur yang ambles merupakan sumur gali dengan struktur dinding sumur berupa bis atau susunan batu bata tidak utuh sampai ke dinding dasar sumur. Artinya, setelah struktur bis atau susunan batu bata, dinding sumur berupa tanah. Beberapa sumur memiliki struktur dinding berupa tanah bercampur pasir.

Dia menduga tingginya curah hujan membuat sumur-sumur itu ambles. Hujan yang terus menerus mengguyur membuat tanah pada dinding sumur labil dan mudah longsor. “Itu baru dugaan saya. Untuk pastinya tetap menunggu kajian dari ahlinya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya