SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan Najwa Shihab soal larangan mudik yang baru saja diumumkan. Saat ditanya soal fenomena arus keluar warga Jabodetabek sebelum ada larangan mudik, menurut Jokowi, fenomena itu bukanlah mudik tapi pulang kampung.

Besok, RS Darurat Penanganan Covid-19 di Sragen Mulai Dioperasionalkan

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung. Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan, ya mereka pulang. Karena anak istrinya ada di kampung," ujar Jokowi dalam wawancara eksklusif Najwa Shihab di acara Mata Najwa Trans7, Rabu (22/4/2020) malam.

Menurut Jokowi, pulang kampung berbeda dengan mudik. Jokowi mengatakan mudik dilakukan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Ekspedisi Mudik 2024

"Apa bedanya?" tanya Najwa lagi.

6 Kasus Positif Covid-19 Boyolali Dari 4 Klaster, Salah Satunya Gowa

"Kalau mudik itu terkait hari lebarannya. Kalau pulang kampung itu bekerja di Jakarta pulang ke kampung," jelas Jokowi.

"Itu timing saja kan, faktanya orang sudah mudik dan bisa menyebarkan [Corona]?" timpal Najwa.

"Coba liat di lapangan, di Jakarta mereka sewa ruang isi delapan orang. Di sini tidak bekerja, lebih bahaya mana? Di dalam ruangan dihuni sembilan orang, tapi pulang kampung tapi sudah disiapkan isolasi oleh desa?" tutur Presiden.

Beda 8 Tahun, Peristiwa Orang Tenggelam di Waduk Kembangan Sragen Terjadi Lagi di Tanggal yang Sama

Lebih Bahaya Mana?

Menurut Jokowi, mereka yang mencuri start untuk pulang kampung juga berada dalam kondisi berbahaya jika tetap tinggal di Ibu Kota. Saat pulang kampung, kata Jokowi, pemerintah daerah setempat sudah menyiapkan lokasi isolasi.

"Lebih berbahaya mana, di sini, di dalam ruangan dihuni 9, 8 orang, atau pulang ke kampung tapi di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa?" ucap Jokowi.

"Saya kira sekarang semua desa sudah menyiapkan isolasi ini, yang pulang dari Jakarta. Lebih bahaya mana? Saya kira kita harus melihat lebih detail lapangannya, lebih detail angka-angkanya," pungkasnya.

Kasus Positif Corona di Solo Jadi 13 Orang, Pasien Terbaru Dari Kerten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya