SOLOPOS.COM - Kepala Staf Konas Menwa Indonesia, M Arwani Denny (kanan), bersama Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak (kiri) di Mapolresta Solo, Kamis (28/10/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo dalam kegiatan Diklat Pra Gladi Patria Ke-36 Menwa (Resimen Mahasiswa) mendapat perhatian dari Komando Nasional (Konas) Menwa Indonesia.

Pada Kamis (28/10/2021) sore, Kepala Staf Konas Menwa Indonesia, M Arwani Denny, datang ke Polresta Solo. Seusai bertemu Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Arwani menyampaikan tujuan kedatangannya ke Polresta Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Arwani datang untuk berkoordinasi dan memberikan dukungan kepada Kapolresta Solo dalam pengusutan kasus meninggalnya mahasiswa tersebut. “Kami mengumpulkan bahan keterangan sekaligus memberikan dukungan terhadap tugas-tugas kepolisian agar kasus ini segera terungkap,” katanya kepada wartawan, Kamis.

Baca Juga: Gelegar Pidato Tuntas Tandai Kelahiran PKR sebagai Partai Wong Cilik

Sementara menanggapi kasus yang terjadi di Menwa UNS Solo, Armani masih menunggu keterangan resmi dari kepolisian. “Kami belum bisa memberikan keterangan detail, sebab proses masih berjalan. Kami percayakan kepada kepolisian,” lanjutnya.

Mengenai adanya keinginan dari sejumlah pihak agar Menwa UNS dibubarkan, ia menilai itu sah-sah saja sebagai sebuah aspirasi. Menurutnya semua pihak berhak mengungkapkan aspirasi, apa pun aspirasinya.

Baca Juga: Kasus Diklat Menwa UNS Solo: 26 Saksi Diperiksa Polisi, Ada Tersangka?

Pertanggungjawaban

“Jadi itu aspirasi biasa. Saya kira selagi kita masih dalam frame bekerjanya, berorganisasinya, saya kira akan ketemu titik temunya. Kita sebenarnya sama-sama anak bangsa ingin membangun bangsa,” katanya.

Namun demikian, Arwani mengakui dalam satu kegiatan, ketika ada kejadian tidak bisa ditolak karena itu musibah. Tinggal bagaimana pihak-pihak terkait mempertanggungjawabkan apa yang terjadi.

Baca Juga: Ada Petisi Bubarkan Menwa UNS Solo, Lebih 13.000 Orang Tanda Tangan

Ia berharap kasus meninggal mahasiswa UNS peserta Diklat Menwa tersebut cepat terungkap agar proses belajar mahasiswa yang terkait persoalan itu bisa kembali kuliah dengan tenang. “Sebab yang diperiksa juga banyak, teman-teman mahasiswa. Kami berharap ini cepat selesai agar bisa kuliah dengan tenang,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, Gilang Endi Saputra, meninggal dunia saat mengikuti Diklat Menwa UNS Solo, Minggu (24/10/2021). Polisi mengungkapkan dugaan Gilang mengalami kekerasan berupa pukulan di kepala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya