SOLOPOS.COM - Dua mahasiswa Univet Bantara Sukoharjo berkendara melewati spanduk berisi kecaman terhadap BEM kampus setempat yang terpasang di pagar kampus, Selasa (13/1/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Kasus Univet Sukoharjo, dugaan korupsi menguat. Kampus masih menunggu hasil audit.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pimpinan Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo mengisyaratkan ada indikasi korupsi di kampus tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pihak kampus masih menunggu hasil audit yang hingga kini belum rampung dilaksanakan oleh otoritas yayasan yang menaungi kampus, Yayasan Pembina Pendidikan Perguruan (YPPP) Veteran Sukoharjo.

Pimpinan Kampus yang diwakili Kepala Biro Administrasi, Umum, dan Keuangan Univet Bantara, Toni Harsan, saat jumpa wartawan di kampus setempat, Selasa (13/1/2015), tidak memungkiri isu adanya dugaan korupsi yang berkembang di kampus sudah semakin luas.

Ekspedisi Mudik 2024

Rumor tersebut menurut dia muncul sejak awal Januari atau saat pihak yayasan mengaudit keuangan kampus. Menanggapi hal tersebut para pimpinan beraudiensi dengan pihak yayasan.

Toni menginformasikan dalam audiensi pihak yayasan menyatakan audit belum selesai. Atas kondisi tersebut, kata dia, yayasan belum dapat menentukan siapa yang bertindak korupsi.

Yayasan menurut Toni masih berupaya menyelesaikan audit internal tersebut.

“Jawaban itu berarti mengindikasikan memang benar ada indikasi korupsi atau tidak, saya tidak tahu. Yang jelas otoritas yayasan bilang seperti itu,” kata Toni didampingi Pembantu Rektor (PR) I, Ali Mursyid, dan PR (II), Lis Sudibyo.

Dia mengklaim isu yang sudah menyebar di kalangan mahasiswa tidak memengaruhi ujian akhir semester. Toni menilai respons mahasiswa yang menanggapi rumor dengan cara melakukan aksi di kampus merupakan hal biasa.

Rektor, kata dia, sudah menginstruksikan pimpinan elemen kampus untuk mengimbau mahasiswa agar bersabar menunggu hasil audit oleh yayasan. Mengenai audit tersebut Toni menyatakan seluruh pihak kampus mendukung dilaksanakannya audit secara menyeluruh.

“Univet baik-baik saja, semua kegiatan lancar, komunikasi dengan yayasan juga baik. Para pimpinan kompak semua. Kalau ada yang bilang isu ini bergulir setelah ada yang sakit hati hingga akhirnya ada permusuhan antarpimpinan, tidak benar itu,” imbuh Toni.

Kelompok Mahasiswa

Sementara itu, Ketua Harian YPPP Veteran, Ibnu Widodo, setiap dimintai konfirmasi menolak berkomentar. Seperti diketahui munculnya isu adanya dugaan korupsi uang mahasiswa yang menyeret nama Rektor, Trisno Martono, meresahkan mahasiswa Univet Bantara.

Isu tersebut semakin memperkeruh suasana kampus setelah beredar selebaran yang berisi kecaman terhadap koruptor di dalam kampus, Jumat pekan lalu.

Informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan itu membuat mahasiswa terbelah. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) meyakini rektor tidak terlibat korupsi.

Di sisi lain muncul kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Mahasiswa Gabungan Univet Bantara. Puluhan mahasiswa dari kelompok tersebut menentang rektor.

Informasi yang dihimpun Solopos.com Mahasiswa Gabungan mendatangi Sekretariat BEM, Selasa, menyatakan protes. Koordinator Mahasiswa Gabungan, Agus Sumardi, menyayangkan sikap BEM yang memihak rektor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya