terorisme di beberapa negara disebut-sebut berkaitan satu sama lain.
Solopos.com, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Komjen Tito Karnavian mengungkap persepsi kelompol teroris terhadap Polisi. Tito menyebut polisi adalah kafir harbi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Iya, mereka memang mau serang polisi. Karena kepolisian itu dianggap sebagai kafir harbi. Kafir harbi itu adalah kafir yang memerangi mereka. Jadi siapa yang memerangi mereka itu jadi target prioritas,” kata Tito saat menghadiri open house di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari Okezone, Rabu (6/7/2016).
Kafir harbi juga diartikan sebagai pihak yang memerangi Allah dan Rasulullah dengan berbuat makar di muka bumi. Orang dengan julukan ini dianggap sah untuk dibunuh. Tito juga mengiyakan saat ditanya kemungkinan kelompok seperti itu menyerang sesama muslim. “Iya, karena mereka takhfiri,” tutupnya.
Diketahui, terduga teroris yang melakukan bom bunuh diri di Solo adalah anggota JAKBN atau sempalan dari Jamaah Islamiyah. Dalam kelompok ini, ada doktrin yang berafiliasi ke teroris yakni baiat, takhfiri, dan taghut.Artinya, jika satu kelompok mensyaratkan baiat dan menggunakan doktrin takhfiri serta taghut, maka itu bagian dari proses awal menuju anggota terorisme yang mengatasnamakan agama.