SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stunting (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Kasus stunting atau kekerdilan di Kabupaten Karanganyar diklaim turun signifikan selama tiga tahun terakhir. Angka stunting pada tahun 2019 sebanyak 7,6% dari 12.000 total anak balita di Bumi Intanpari.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo, ketika memberikan sosialisasi kepada masyarakat di Alun-alun Karanganyar, Minggu (1/12/2019), mengatakan angka stunting di Karanganyar 22% pada tahun 2017 dan turun menjadi 13% pada 2018.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Angka tersebut terus mengecil hingga pada tahun 2019, baru sebanyak 7,6% kasus stunting dari total 12.000 balita ditemukan.

Turunnya angka tersebut menurutnya tak lepas dari intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar terhadap ibu hamil dan perempuan-perempuan saat remaja.

Pihak Pemkab Karanganyar terus menerus memberikan pemahaman terhadap calon ibu untuk memperhatikan asupan gizi pada anak yang dikandung. Sehingga, bayi yang dilahirkan tidak berpotensi mengalami stunting.

“Stunting ini sebenarnya tidak lepas dari akibat bentuk pelayanan. Kami memberikan pelayanan dengan konseling dan pemahaman terhadap ibu hamil. Soalnya kalau sudah lahir nanti sudah terlambat. Kami bahkan mulai intervensi sejak remaja agar memperhatikan kondisi bayi saat hamil. Sehingga angka stunting bisa terus ditekan,” ucapnya kepada wartawan Minggu.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung selama empat tahun terakhir. Kerja sama tersebut meliputi pengecekan spesimen bayi baru lahir untuk mengetahui adanya potensi stunting. Meskipun begitu, Cucuk mengakui pengambilan sampel darah belum maksimal karena hanya meliputi 10 persen dari total angka kelahiran.

“Kami juga melakukan pengecekan dengan mengirim sampel darah anak yang baru lahir. Nanti kami bisa mengetahui apakah bayi-bayi tersebut ada potensi stunting. Jadi kami segera bisa melakukan intervensi. Sekarang belum semua karena baru prioritas daerah tertentu saja. Semoga kedepannya bisa menyeluruh,” imbuh dia.

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan isu stunting harus diperhatikan oleh ibu-ibu hamil.

Stunting ini kan isu yang terus menerus ada soalnya setiap hari pasti ada kelahiran. Makanya, pemahaman ibu hamil dan pasangan muda harus digencarkan dengan sosialisasi. Mereka harus paham,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya