SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa menengah atas (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN - Komunitas Perempuan Sragen angkat bicara terkait kasus intimidasi kepada siswi tak berjilbab di SMAN 1 Gemolong Sragen.

Mereka bersama aliansi dan komunitas perempuan lainnya bahkan mendesak Kepala SMAN 1 Gemolong untuk dimutasi dari jabatannya karena dianggap tidak becus menangani kasus ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kepala sekolah menganggap kasus ini sebagai persoalan sepele serta tidak memberikan solusi terbaik. Kami juga menuntut mutasi guru PAI yang melakukan intimidasi dan membuat surat pernyataan untuk berkomitmen tidak lagi melakukan intimidasi dan paksaan berjilbab kepada siswi,” papar Elisa Widyaningrum, mewakili Komunitas Perempuan Sragen, Senin (13/1/2020).

Wisatawan Membludak, Retribusi Bukit Sidoguro Tembus Rp85 Juta Dalam 2 Pekan

Seperti diberitakan sebelumnya, siswi beinisial Z mendapat intimidasi dari pengurus Kerohanian Islam (Rohis) karena tak berjilbab.

Ini Faktor yang Membuat Perceraian di Boyolali Meningkat

Sebenarnya sudah ada mediasi atas masalah ini, tak lama setelah kejadian. Bahkan, kabarnya masalah ini sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Namun nyatanya, Z malah tidak mau sekolah karena masih merasakan trauma.

Doa Agar Anak Tak Diganggu Makhluk Halus

Bahkan, dia sudah tidak berangkat ke sekolah sejak Rabu (8/1/2020) lalu. Perwakilan sekolah pun sudah datang ke rumah Z pada Jumat (10/1/2020).

Siswi SMP di Solo Dikeluarkan dari Sekolah Gara-gara Chatting dengan Lawan Jenis

Selain Komunitas Perempuan Sragen, ada 44 lembaga dan perorangan peduli perempuan dan anak di pelosok Tanah Air yang bersuara dalam kasus ini.

Driver Ojol Tolak Ajakan Mantap-mantap Pelanggan, Alasannya Bikin Terenyuh

Mereka menuntut manajemen SMAN 1 Gemolong mendampingi pemulihan psikis korban dan memberikan dukungan untuk kembali semangat menjalani proses belajar mengajar.

Beli Rumah? Ajukan KPR Online di Sini, Gampang Banget!

Mereka juga menuntut manajemen SMAN 1 Gemolong memberikan pembinaan terkait cara berdakwah yang lebih toleran dan menghargai perbedaan.

Patut Dicoba! Tips Agar Tidak Mendengkur Saat Tidur

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

“Setiap perempuan memiliki hak atas tubuhnya, termasuk perempuan memilih tidak berjilbab atau pun berjilbab wajib dilindungi. Pilihan sepenuhnya ada pada perempuan. Bukan paksaan dan intimidasi dari luar,” ujar Mario Prakoso, perwakilan dari lembaga-lembaga tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya