SOLOPOS.COM - Ayahanda Dipta Anindita atau mertua Djoko Susilo berjalan untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus simulator SIM di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/7/2013). Ia mengaku membeli sebuah pom bensin dan rumah atas nama dirinya sendiri, namun atas permintaan Dipta Anindita. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Ayahanda Dipta Anindita atau mertua Djoko Susilo berjalan untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus simulator SIM di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/7/2013). Ia mengaku membeli sebuah pom bensin dan rumah atas nama dirinya sendiri, namun atas permintaan Dipta Anindita. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Ayahanda Dipta Anindita atau mertua Djoko Susilo berjalan untuk menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus simulator SIM di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/7/2013). Ia mengaku membeli sebuah pom bensin dan rumah atas nama dirinya sendiri, namun atas permintaan Dipta Anindita. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol Djoko Susilo ternyata punya usaha jual-beli keris. Ia diketahui memiliki lebih dari 200 keris pusaka. “Pak Djoko punya lebih dari 200 keris,” ungkap saksi Indra Jaya Febru Hariadi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indra menjadi saksi untuk terdakwa Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo yang menjadi terdakwa dalam perkara pengadaan simulator mengemudi untuk uji klinik pengemudi roda dua dan roda empat Tahun Anggaran 2011 di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri dan tindak pidana pencucian uang.

“Pada tahun 1999, ada temannya teman saya dari Jerman mencari pusaka, dan kebetulan yang dicari ada di beliau, namanya Mr Andreas, jadi saya sebagai perantara dari jual beli untuk tiga pusaka mas kawin dan satu sebagai cendera mata,” kata Indra yang mengaku pernah berdinas di Kodam V/Brawijaya.

Tiga pusaka itu, menurut Indra, terjual dengan nilai hingga 680.000 euro dengan nilai tukar saat itu adalah Rp9.595/euro atau bila dikonversi ke rupiah menjadi Rp6,52 miliar. “Pusaka yang terjual paling mahal bisa mencapai Rp8 miliar karena setelah diuji pembeli senang,” tambah Indra yang mengaku kenal dengan Djoko saat melewati samping rumah mantan Kapolri Roesmanhadi yang bertetangga dengan Djoko pada 1998.

Djoko bahkan pernah membelikan rumah Indra di Perumahan Pesona Khayangan Estate Blok FI Nomor 09 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, senilai Rp1,65 miliar sebagai balas jasa pembelian keris pusaka. “Pada 2005, beliau (Djoko) ingin membayar tunai untuk pusaka itu, tapi saya sampaikan titip saja ke beliau kemudian karena 2006 saya pensiun, jadi saya ditawarkan untuk tinggal di Jakarta karena supaya pusaka dicarikan rumah, jadi saya dan beliau mencari rumah yang alurnya emas,” ungkap Indra.

Indra yang mengaku memiliki keris pusaka yang tidak terhitung jumlahnya tersebut hanya tinggal satu tahun di rumah tersebut karena ia bercerai dari istrinya, sehingga ia pun pindah rumah. “Keris pusaka bisa dibawa ke persidangan, Insya Allah tidak ribet,” tambah Indra yang mendapat banyak keris warisan orangtuanya.

Dalam sidang yang sama, dihadirkan pula warga Solo, Ledy Diah Hapsari, yang dikenal sebagai orang yang mempertemuan Djoko Susilo dengan Putri Solo 2008, Dipta Anindita. Hadir pula dalam sidang itu ayahanda Dipta Anindita atau mertua Djoko Susilo, Djoko Waskito. Mestinya, dijadwalkan bersaksi pula mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, namun dengan alasan sakit perut ia batal datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya