SOLOPOS.COM - Irjen Djoko Susilo (kiri) saat menjalani pemeriksaan di KPK. (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SUKOHARJO — Pernikahan antara Dipta Anindita dengan Irjen Pol Djoko Susilo benar adanya. Pernikahan tersebut dicatatkan di KUA Grogol Sukoharjo. Yang menarik, saat menikahi Dipta, Djoko Susilo mengaku masih lajang.

Kepala KUA Grogol Safi’i membenarkan Dipta Anindita telah menikah dengan Djoko Susilo 1 Desember 2008 silam. Namun, Safi’i mengaku tidak tahu menahu mengenai proses pernikahan keduanya. Pasalnya saat keduanya menikah, Safi’i belum bekerja di KUA Grogol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kepala KUA yg dulu namanya Mudakir dan sekarang sudah pensiun,” ungkapnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (14/2/2013).

Safi’i juga mengungkapkan pada 11 Januari lalu, anggota KPK datang dan menyita surat dan berkas-berkas pernikahan Djoko dan Dipta. Mengenai berkas apa saja yang disita, Safi’i enggan membeberkannya ke media. “Yang jelas buku nikahnya ada dan dibawa KPK,” akunya.

Menurut Safi’i, KPK juga memanggil lima orang petugas KUA yang mengetahui perihal pernikahan tersebut. Dia juga mengatakan apabila terjadi pernikahan pasti berkas pernikahan lengkap, seperti surat izin nikah (SIN) dari kepolisian atau surat izin poligami apabila telah memiliki istri.

Sementara itu, anggota staf KUA Grogol, Agus Siswanto, mengungkapkan dalam berkas pernikahan yang dilampirkan Djoko Susilo tercantum berstatus lajang dan bekerja sebagai swasta. Dia juga menambahkan walau tercatat di KUA Grogol, pernikahan dilangsungkan di Solo.

Sedangkan Ketua RT 004/RW 005, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Sumardi, mengaku pihaknya telah mengeluarkan surat pindah untuk Dipta Anindita pada Juli.

“13 Juli 2008, Dipta mengajukan pindah ke Laweyan, Solo, dengan alasan untuk mengikuti pemilihan Putri Solo,” terangnya.

Setelah pengajuan pindah tersebut, Mardi mengaku pernah mendengar kabar atau berusan dengan Dipta. Dia juga mengaku tidak diminta surat pengantar pernikahan Dipta.

“Kalau minta pasti tidak saya beri karena sudah bukan warga saya,” ujarnya.

Walau Dipta bukan warga Cemani, tapi ayah dan adik Dipta masih tercatat sebagai warga di RT-nya. Mardi menuturkan keluarga Dipta termasuk keluarga yang tertutup sehingga dia tidak terlalu mengenal keluarga tersebut. Apalagi ayah Dipta, Joko Waskito, yang bekerja di pertambangan juga jarang pulang. Rumah orangtua Dipta di Cemani, menurut Mardi hanya ditempati adik laki-lakinya. Tapi karena sang adik kuliah di UGM sehingga rumah tersebut biasanya kosong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya