SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI -- Status risiko Covid-19 di Kabupaten Boyolali hingga Senin (22/6/2020) bertahan di zona oranye atau risiko sedang. Hal itu menyusul jumlah kasus positif Covid-19 yang terus bertambah pasca-Lebaran.

Pemerintah pun belum berencana membuka lokasi wisata di Boyolali. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menyampaikan pada pekan ini Boyolali belum beranjak dari zona risiko sedang terkait persebaran Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Pekan ini hasil masih kurang menggembirakan. Nilainya belum meningkat. Kalau skor penilaian turun artinya status risiko semakin naik," kata dia kepada wartawan, Senin.

Round Up Data Kasus Covid-19 Kota Solo: Positif Tambah 1 Lagi Jadi 39, PDP 238, ODP 641 Orang

Dia menyampaikan tiga pekan lalu, Boyolali masuk status risiko rendah atau zona kuning Covid-19. Namun berdasarkan penilaian pekan lalu, nilainya turun sehingga Boyolali masuk risiko sedang atau zona oranye. "Pekan ini masih sama, masih masuk risiko sedang," kata dia.

Menurutnya, bertambahnya kasus positif virus corona di Boyolali berpengaruh terhadap penilaian status risiko Covid-19. Seperti diketahui, pasca-Lebaran jumlah kasus positif Covid-19 di Boyolali terus bertambah.

Saat ini total ada 61 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di kabupaten tersebut. Dari jumlah itu 29 orang di antaranya sembuh dan dua orang meninggal dunia.

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Barat Daya Pacitan Terasa Sampai Soloraya, Sempat Dikira Erupsi Merapi

Penilaian untuk menentukan risiko persebaran Covid-19 dilakukan berdasarkan tiga kriteria utama, seperti kriteria epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan kriteria pelayanan kesehatan.

Masyarakat Disarankan Tetap Di Rumah

Konsekuensi yang harus dijalankan dari status risiko Covid-19 tersebut yakni masyarakat Boyolali disarankan untuk tetap berada di rumah. Masyarakat diimbau tetap menjaga jarak saat beraktivitas di luar rumah.

Pembatasan penumpang dan protokol ketat di transportasi publik harus diperhatikan. Diharapkan masyarakat bekerja dari rumah kecuali untuk fungsi-fungsi tertentu. "Tempat umum masih ditutup, namun perjalanan dengan protokol kesehatan masih dibolehkan," jelas dia.

Tak Ada Listrik Maupun Air, Begini Keseharian Keluarga Miskin di Gudang Angker Jajar Solo

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Susilo Hartono, mengatakan sampai Senin (22/6/2020), lokasi wisata maupun fasilitas olahraga masih ditutup.

"Masih tutup saat ini. Kami masih menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas Perceoatan Penanganan Covid-19 Boyolali. Jangan sampai nanti menimbulkan persoalan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya