SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi dalam waktu singkat dikarenakan masyarakat yang tidak disiplin melaksanakan protokol Covid-19.

Lonjakan kasus positif Covid-19, menurut Pandu Riono, bukan hanya terjadi di Soloraya tetapi juga sejumlah kota lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mencontohkan sebuah pondok pesantren di Bandung yang sebelumnya hanya ada tiga kasus positif Covid-19 bertambah menjadi ribuan dalam waktu singkat.

"Penularan kita sebenarnya mengklaster dari satu orang ke orang lain. Kalau ada himpunan orang bersama-sama di asrama atau lakukan kegiatan sosial wisuda, pesta bersama kalau tidak memperhatikan gunakan masker, ya akan menyebar banyak orang, penularan cepat dan lonjakan klaster baru selalu ada,” terangnya saat dihubungi , Rabu (15/7/2020) malam.

Nakes RSUD dr Moewardi Solo Positif Covid-19 Tambah 34 Orang

Menurut Pandu Riono, tindakan yang dilakukan untuk mengatasi Pandemi Covid-19 ini harus dilakukan secara ketat. Begitu ada satu kasus positif Covid-19 harus dilacak minimal 25 orang yang kemungkinan telah kontak langsung.

Semakin banyak yang ketahuan justru menurutnya semakin baik karena penularan Covid-19 bisa dicegah.

Menurut Pandu, perlu ada edukasi kepada masyarakat agar mereka disiplin Protokol Covid-19. Pandu mengistilahkannya dengan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Perilaku kurangi penyebaran itu harus benar-benar ditekankan.

“Ya karena penularannya lewat droplet, ya setiap orang harus pakai masker yang benar. Percikan droplet kita yang kecil jatuh ke lantai. Tapi di ruangan yang tertutup enggak ada aliran udara, apalagi hanya gunakan pendingin AC yang sirkulasinya kurang bagus, harus memakai masker meski di ruangan,” terangnya.

Kasus Positif Covid-19 di Solo dan Klaten Meroket, Warga Diminta Jujur

Edukasi serupa juga perlu dilakukan bagi para tenaga kesehatan (Nakes). Pandu tidak merekomendasikan penutupan rumah sakit meskipun banyak kasus nakes yang terkena Covid-19.

Dia menyarankan edukasi dan pendidikan ulang bagi para Nakes tentang bahayanya wabah Covid-19 ini. Nakes juga diminta untuk melakukan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Mereka yang kemungkinan terinfeksi harus dibebastugaskan dan diisolasi.

"Siapkan lokasi khusus seperti hotel atau lainnya, bukan di rumah pribadi. Mengingat tidak semua keluarga punya ruang terpisah untuk isolasi mandiri," saran Pandu.

Mencari Sumber Masalah

Pandu menjelaskan runtutan tindakan yang dilakukan untuk meredakan pandemi ini dimulai dari tahap mitigasi dengan perintah tinggal di rumah saja sejak beberapa bulan lalu. Setelah mereda diperbolehkan melakukan aktivitas dengan melakukan pembatasan diri.

Sekarang ini setelah muncul peledakan kasus positif, menurutnya yang perlu dilakukan adalah lockdown lokal. Yakni dengan mencari sumber masalahnya lalu dilakukan penanganan secepat mungkin.

"Istilahnya lockdown lokal, masalah dimana, di rumah sakit, pesantren, jadi penyelesaian lokal, ajak masyarakat, mengedukasi masyarakat. Saat ini yang baru ketahuan ya memang di pasar, rumah sakit, dan permukiman kumuh,” terangnya.

Lagi, 3 Puskesmas di Sukoharjo Ditutup karena Nakes Positif Covid-19

Selanjutnya, Pandu juga sempat menyinggung soal penggunaan zonasi Covid-19. Menurutnya zonasi seharusnya tidak dijadikan sebagai tanda kenaikan jumlah pasien positif Covid-19, melainkan itu cukup jadi rambu-rambu kewaspadaan.

"Edukasi masyarakat itu penting. Meningkatkan kewaspadaan. Jadi bukan pakai zona hijau zona hitam, yang paling bagus adalah menggunakan istilah kita harus lebih waspada jadi kewaspadaannya itu mau dikasih warna merah juga boleh. Tapi itu bukan zona ada kasus, tapi kewaspadaannya harus ditingkatkan. Begitu ada kenaikan kasus berapapun kenaikannya kita harus tingkatkan kewaspadaan. Karena satu dua tiga kasus potensial akan menular pada banyak orang," terangnya.

Diberitakan, kasus baru positif Covid-19 di Soloraya melonjak pesat hanya dalam sehari, Rabu (15/7/2020), yakni 29 kasus di Kota Solo dan 20 kasus lainnya di Klaten.

Sementara di Sukoharjo, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 25 orang per Rabu malam. Penambahan kasus didominasi nakes di layanan kesehatan dasar yakni puskesmas.

Pola Tracing Diubah, Kontak Lini 1 Pasien Positif Covid-19 Sukoharjo Langsung Swab

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya