SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19 di dunia. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Kasus baru positif Covid-19 di Soloraya melonjak pesat hanya dalam sehari, Rabu (15/7/2020), yakni 29 kasus di Kota Solo dan 20 kasus lainnya di Klaten.

Dengan tambahan kasus baru tersebut, secara kumulatif jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo menjadi 100 orang. Tambahan kasus pada Rabu terbagi dalam beberapa klaster yaitu klaster kupat tahu, klaster Pasar Harjodaksino, klaster Penumping Karangasem, dan klaster tenaga kesehatan tenaga kesehatan (nakes) RSUD dr. Moewardi (RSDM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, terdapat pula kasus pengembangan dari tracing dan kasus mandiri. Perinciannya, klaster kupat tahu bertambah enam orang yang seluruhnya berasal dari kalangan keluarga yang berdomisili di Kelurahan Purwosari, Laweyan.

Diawali Suara Ledakan, Begini Kronologi Kebakaran Toko Bahan Kimia Bratachem Solo

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan rasio kasus terkonfirmasi (positivity rate) klaster kupat tahu terbilang tinggi. Dari 60 spesimen kontak erat dan dekat yang diuji swab secara polymerase chain reaction (PCR), 15 di antaranya tertular virus SARS CoV-2. Artinya, positivity rate mencapai 25 persen.

Tambahan berikutnya dari klaster Pasar Harjodaksino. Tiga orang kontak erat yang diketahui membantu pedagang empon-empon kerokan itu seluruhnya terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, hanya satu dari mereka yang berdomisili di Solo.

“Dua pedagang lain masing-masing berdomisili di Sukoharjo dan Boyolali. Kami koordinasi lintas wilayah lagi,” kata dia,
dihubungi, Rabu (15/7/2020) petang.

Nakes RSUD dr Moewardi Solo Positif Covid-19 Tambah 34 Orang

Sementara itu di Klaten, pada Rabu kemarin penambahan pasien positif Covid-19 mencapai 20 orang dan satu pasien meninggal dunia. Dengan tambahan 20 kasus baru tersebut, jumlah total kasus positif Covid-19 di Klaten mencapai 89 orang.

Sebanyak 47 orang di antaranya dinyatakan sudah sembuh dan 37 orang masih dirawat di rumah sakit (RS). Sementara itu, sebanyak lima pasien positif Covid-19 meninggal dunia.

Penambahan 20 pasien positif Covid-19 itu berasal dari tiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Tulung (12 orang),  Kecamatan Polanharjo (tiga orang), dan Kecamatan Klaten Utara (lima orang). Sedangkan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia berasal dari Kecamatan Tulung.

Mobilitas Warga di Tengah Pandemi

Bupati Klaten, Sri Mulyani, di kompleks Setda Klaten, Rabu, mengakui jumlah pasien positif Covid-19 di Klaten mengalami peningkatan setelah Lebaran 2020. Hal itu tak terlepas dari semakin tingginya mobilitas warga di tengah pandemi Covid-19.

Di samping itu, aktivitas warga yang sering mondar-mandir, yakni bekerja di luar Klaten tapi sering pulang kampung.

”Saya berharap kedisiplinan warga tetap terjaga [dalam menaati protokol Covid-19]. Kejujuran juga menjadi hal penting agar Klaten
tidak jebol lagi. Hasil swab itu biasanya menunggu 5-6 hari. Selama menunggu hasilnya itu, ya jangan melakukan aktivitas seperti biasa. Saat sakit, tidak boleh dibesuk siapa pun. Ini perlu dilakukan agar tak jadi bencana,” katanya.

2 Truk Tabrakan di Dekat RSI Klaten, 3 Orang Jadi Korban

Sri Mulyani mengatakan pertambahan 20 pasien positif Covid-19 mengakibatkan Pemkab Klaten semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan. Pemkab Klaten tak akan membuka objek wisata dan tetap mewajibkan para pelajar menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem daring.

”Tempat ibadah kami minta tetap menaati standard operational procedure (SOP). Bagi perusahaan ataupun pusat perbelanjaan tetap
siapkan tempat cuci tangan pakai sabun, alat pengukur suhu, dan lainnya,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya